Ahad 05 May 2019 12:40 WIB

Kementan Jamin Stabilitas Harga Sembako Saat Ramadhan

Pemerintah dan importir sepakat bertanggung jawab agar harga bawang putih turun

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Sembako di pasar
Foto: Prayogi/Republika
Sembako di pasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjaga kestabilan harga komoditas pangan, terutama menjelang Ramadhan 1440H. Bahkan komoditas strategis seperti beras telah mengalami penurunan, dengan variasi harga Rp 8.500-Rp 9.000 per kilogram untuk medium beras.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta peran Badan Urusan Logistik (Bulog) dapat menjaga kestabilan harga beras, dengan aktif melakukan pantauan serapan dari petani.

Baca Juga

“Bulog serapannya hariannya 10 ribu ton dua hari lalu 12 ribu-16 ribu ton. Kami minta Bulog aktif melakukan serapan dari petani, karena di pasar turun kami khawatir di petani juga turun. Tadi di pasar ada bervariasi harganya, masih ada Rp 8.500-9.000 per liter untuk beras medium,” ujarnya saat Operasi Pasar Pangan Murah di Toko Tani Indonesia Center, Ahad (5/4).

Komoditas strategis lainnya, lanjut Amran, stok bawang putih selama Ramadhan hingga Idul Fitri melimpah dua kali dari kebutuhan. Stok tersebut sebanyak 115 ribu ton, sementara kebutuhan hanya 50 ribu ton.

“Kita tahu bawang merah dan bawang putih ada kelebihan stok bulan ini dua kali lipat, sehingga tidak ada asalan harga bawang putih menjadi naik,” ucapnya.

Menurutnya pemerintah dan para importir sudah memiliki kesepakatan untuk bertanggung jawab agar harga bawang putih turun dari Rp 46 ribu per kilogram menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

“Harga tidak boleh melebihi Rp 30 ribu di tingkat konsumen, antara Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram. Kami setiap hari melakukan pemantauan operasi pasar sampai dengan Idul Fitri,” ucapnya.

Menurut Amran sentral produksi bawang di Indonesia sebanyak 110 ribu kabupaten. Bahkan laporan terakhir ada kabupaten di kawasan Sembalun yang memiliki produksi bawang dengan baik.

“Kami mau jaga produksi ini agar diserap dengan baik, jangan sampai membuat mereka jera lagi untuk berproduksi,” ungkapnya.

Kementan bersama Satgas Pangan Mabes Polri terus melakukan monitoring secara harian untuk menjaga harga pangan selama bulan suci Ramadhan. “Kita bersama dengan Satgas Pangan, kita punya pengalaman empat tahun jadi tahu cela mana yang diawasi, ada dari Polri, tingkat Kapolda, Kapolres hingga Kapolsek ikut menjaga bersama dengan Bulog dan Kementan,” ucapnya.

Hingga saat ini sudah blacklist sebanyak 56 importir bawang putih nakal yang terdiri dari hari ini sebanyak 41 importir dan tahun lalu 15 importir yang tidak mentaati aturan wajib tanam dan berproduksi 5 persen dan selalu mempermainkan harga. Mayoritas importir yang diblacklist domisili Jakarta, Surabaya dan Medan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement