REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Batam selalu berada dekat di hati saya. Begitu ujar Presiden ketiga RI BJ Habibie saat berada di Batam. Kepala Otorita Batam periode 1978 hingga 1998 ini menyambangi kembali Batam untuk menghadiri peluncuran Global Launching Erleseen Tower yang menjadi bagian dari megasuperblok Meisterstadt Batam.
Proyek properti ini merupakan buah karya PT Pollux Barelang Megasuperblok atau yang dikenal dengan Pollux Habibie International, perusahaan kolaborasi antara PT Pollux Properti Indonesia Tbk dan keluarga besar BJ Habibie. "Batam selalu berada dekat di hati saya, karena sejak awal kami sudah melihat bahwa ke depannya Batam akan menjadi penghubung antara Indonesia dengan dunia," ujar Habibie, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/5).
Dalam perjalannya, Habibie mengatakan, Batam menitikberatkan pada pembangunan industri berbasis manufaktur. Setelah berjalan dengan baik, maka Batam sekarang menjadi salah satu pusat utama industri berat di Indonesia. "Kita harus terus berinovasi, membangun dan maju," katanya.
"Saya sangat senang dan bangga menjadi bagian dari proyek pembangunan dan pengembangan ini karena Meisterstadt Batam adalah wujud nyata dari hasil pencapaian Batam ketika kita memiliki keberanian dan visi untuk berpikir besar," ucap Habibie melanjutkan.
Melihat kondisi itu, BJ Habibie mengatakan, pembangunan megasuperblok Meisterstadt Batam akan terus berlanjut dengan pengembangan fase kedua. Fase kedua ini akan lebih menekankan proyek ini sebagai tujuan investasi dan wisata bertaraf internasional.
Peluncuran ini sekaligus menandakan pemasaran Erleseen Tower. Erleseen Tower dirancang dengan kualitas terbaik dan diyakini mampu bersaing dengan Marina Bay Sands Singapura karena dilengkapi sky pool and private lounge dengan pemandangan pulau-pulau cantik yang mengelilingi wilayah Pulau Batam.
Habibie mengatakan Meisterstadt Batam akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Hal ini seiring dengan perubahan Batam dari industri berat menjadi pusat penyedia jasa dan wisata.
Berlokasi sekitar 30 menit dengan kapal feri dari Singapura, Batam dipandang oleh para investor sebagai Shenzen di masa depan. Menjadi pusat manufaktur yang ditopang oleh industri jasa. "Dan bisa menjadi basis bagi para investor dan pelaku bisnis internasional yang ingin mengakses pasar domestik Indonesia yang luas," ungkap Habibie.
Meisterstadt Batam.
Erleseen Tower yang merupakan tower keempat pada pengembangan fase pertama nantinya akan merangkum sebanyak 385 unit luxury apartemen. Dengan fasilitas itu, Erleseen Tower diyakini dapat meningkatkan reputasi Batam sebagai destinasi investasi dan wisata yang sedang bertumbuh dengan pesat.
Meisterstadt Batam dikembangkan di atas lahan seluas sembilan hektare. Proyek multifungsi ini nantinya akan merangkum 11 gedung pencakar langit yang terdiri atas delapan menara apartemen sebanyak 6.500 unit, satu hotel bintang lima dan satu rumah sakit bertaraf internasional, mal raksasa, serta satu perkantoran dengan rencana ketinggian 100 lantai.
Tak kurang, sebesar Rp 15 triliun dana investasi dipersiapkan perseroan untuk mengembangkan proyek terbesar di Batam ini. Seluruh area didisain mengikuti standar kota di Jerman yang mengintegrasikan apartemen dengan perkantoran, shopping mall dan rumah sakit.
Erleseen Tower ditawarkan dalam beberapa tipe luasan. Mulai dari tipe Studio dengan ukuran mulai dari 24 meter persegi, satu kamar dengan ukuran mulai dari 49 meter persegi sampai dengan tipe tiga kamar dengan ukuran luas mulai dari 80 meter persegi. Hadir pula dalam acara itu Chairman PT Pollux Properti Indonesia Tbk Po Sun Kok dan CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk Nico Po.