Jumat 26 Apr 2019 14:06 WIB

Adira Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp 9,46 Triliun

Pembiayaan mobil Adira Finance tumbuh 7 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.
Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada kuartal I 2019, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 9,45 triliun atau naik 9 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Pencapaian ini dikontribusikan dari segmen mobil dan motor masing-masing tumbuh 7 persen dan 12 persen.

Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan segmen sepeda motor dam mobil terus memberikan pertumbuhan terbesar.

Baca Juga

"Kami mengharapkan bahwa keseluruhan penjualan automotif baru dapat membaik pada kuartal berikutnya memasuki hari raya Idul Fitri," ujarnya saat acara Paparan Kinerja I 2019 Adira Finance di Jakarta, Jumat (26/4).

Hafid merincu secara keseluruhan pembiayaan mobil tumbuh 7 persen menjadi Rp 4,18 triliun. Pada pembiayaan mobil baru tumbuh sebesar 4 persen menjadi Rp 2,36 triliun sedangkan pembiayaan mobil bekas tumbuh 12 persen menjadi Rp 1,82 triliun.

Sementara itu mobil penumpang yang mendorong sebagian besar dari pertumbuhan pada pembiayaan mobil sebesar 10 persen, sedangkan pertumbuhan mobil komersial sebesar 2 persen dibandingkan kuartal I 2018. Alhasil perusahaan mampu menaikkan pangsa pasar menjadi 5 persen pada kuartal I 2019 yoy sebesar 4,8 persen.

"Pertumbuhan mobil komersial yang lebih rendah disebabkan oleh penundaan belanja infrastruktur karena Pemilu dan penurunan harga komoditas," ucapnya.

Segmen penjualan motor tumbuh 12 persen menjadi Rp 4,72 triliun pada kuartal I 2019. Pertumbuhan sepeda motor secara keseluruhan didorong oleh pertumbuhan sepeda motor baru sebesar 15 persen, sebagian besar dikontribusikan oleh merk Honda dan Yamaha. Sedangkan sepeda motor bekas tumbuh 7 persen yoy, di mana juga memberikan kontribusi terhadap keseluruhan pertumbuhan.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menambahkan perusahaan terus berupaya untuk mendiversifikasi sumber pendanaan melaluo pendanaan eksternal sebesar 57 persen dan pembiayaan bersama atau Join Financing dengan Bank Danamon sebesar 43 persen.

"Pada kuartal I 2019 pinjaman luar negeri sebesar Rp 6,4 triliun sementara pinjaman dalam negeri sebesar Rp 5,8 triliun, yang terdiri dari masing-masing 28 persen dan 26 persen atas pinjaman eksternal perusahaan," ungkapnya.

Selain itu, obligasi perusahaan mencapai Rp 9,4 triliun dengan kontribusi sebesar 47 persen dari pinjaman eksternal. Total ekuitas mencapai Rp 6,57 triliun atau naik 6 persen dibandingkan kuartal I 2018 sementara rasio gearing adalah 3,5 kali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement