Selasa 23 Apr 2019 14:26 WIB

Kuartal I 2019, BTN Cetak Laba Bersih Rp 723 Miliar

BTN juga mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 242,13 triliun

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono memberikan paparannya dalam acara konferensi pers Paparan Kinerja Bank BTN triwulan III tahun 2018 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (25/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Maryono memberikan paparannya dalam acara konferensi pers Paparan Kinerja Bank BTN triwulan III tahun 2018 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (25/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada kuartal I 2019, PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 723 miliar. Perolehan laba bersih tersebut tumbuh 5,67 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 684 miliar.

Laba bersih ini dikontribusikan dari penyaluran kredit yang diperoleh pendapatan bunga naik 21,69 persen dari Rp 5,27 triliun menjadi Rp 6,42 triliun.

Baca Juga

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan di tengah kondisi likuiditas secara nasional yang tumbuh terbatas, perseroan tetap mampu mencatatkan kinerja positif pada penghimpunan dana masyarakat. Per 31 Maret 2019, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 215,82 triliun atau naik 10,98 persen dari 194,48 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Pertumbuhan DPK berada di atas rata-rata kenaikan DPK di industri perbankan nasional. Bank Indonesia merekam DPK perbankan nasional hanya naik sebesar 5,8 persen pada Februari 2019,” ujarnya saat acara ‘Paparan Kinerja Keuangan Kuartal I 2019’ di Menara BTN, Selasa (23/4).

BTN juga mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan naik 19,57 persen secara tahunan dari Rp 202,5 triliun pada kuartal I 2018 menjadi Rp 242,13 triliun pada kuartal I 2019. Adapun kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan BTN tersebut masih berada di atas rata-rata industri perbankan nasional.

“Perseroan secara konsisten melakukan aksi strategis kemitraan dan promosi agar kian ekspansif dalam menyalurkan kredit. Kami juga memacu akselarasi kredit di sektor non perumahan,” ucapnya.

Pertumbuhan kredit tersebut bersumber dari lini sektor perumahan dan non perumahan. Di sektor perumahan, kredit tercatat tumbuh 19,11 persen (yoy) dari Rp 184,46 triliun pada akhir Maret 2018, menjadi Rp 219 triliun di akhir Maret 2019. Sementara rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) BTN berada di level 2 persen.

Pertumbuhan kredit BTN mendorong kenaikan aset perseroan sebesar 16,47 persen (yoy) dari Rp 258,73 triliun pada triwulan I 2018 menjadi Rp 301,34 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement