Selasa 23 Apr 2019 14:12 WIB

Mentan Imbau Generasi Milenial Kunjungi Museum Pertanian

Banyak informasi tentang pertanian yang dapat digali dari Museum Pertanian.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian bersama jajaran Pemerintah Kota Bogor saat meresmikan Museum Pertanian, di Kota Bogor, Senin (22/4). Museum Pertanian tersebut digadang-gadang sebagai museum pertanian terbesar se-Asia Tenggara.
Foto: Republika/Imas Damayanti
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian bersama jajaran Pemerintah Kota Bogor saat meresmikan Museum Pertanian, di Kota Bogor, Senin (22/4). Museum Pertanian tersebut digadang-gadang sebagai museum pertanian terbesar se-Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengimbau kepada generasi milenial untuk memanfaatkan fasilitas di Museum Pertanian yang diresmikan, Senin (22/4) kemarin. Menurut Amran, banyak informasi tentang pertanian yang dapat digali dari Museum Pertanian tersebut.

Dia berharap, dengan hadirnya Museum Pertanian di Indonesia, semua pihak dapat memanfaatkan sarana tersebut, terkhusus generasi milenial. “Harapan kami, museum ini dapat menginspirasi anak muda,” kata Amran.

Baca Juga

Dalam upaya menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di 2045, Amran menjelaskan saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah menjalankan berbagai program dalam menunjang target tersebut. Salah satunya, kata dia, dengan melakukan modernisasi pertanian melalui penerapan teknologi seperti mekanisasi olah lahan da hilirisasi.

Sehingga hal tersebut menurutnya, diharapkan mampu menekan biaya produksi pertanian petani, menambah indeks pertanaman, dan meningkatkan produktivitas. Adapun seluruh upaya tersebut, kata Amran, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Selain, berupaya untuk menarik generasi milenial untuk dapat menyukai sektor pertanian.

“Maka kami yakin, penggunaan teknologi pertanian modern itu nggak bisa dihindari,” kata dia.

Dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, Amran optimistis Indonesia dapat mengejar target sebagai lumbung pangan dunia 2045 nanti. Hal itu seiring dengan keberhasilan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menerapkan teknologi pertanian dalam mengembangjan lahan rawa seperti manajemen air, mekanisasi, dan teknologi hilirisasi.

Berdasarkan data Kementan, terdapat 10 juta hektare lahan rawa yang potensial untuk dijadikan lahan pertanian masa depan. Sehingga, hal tersebut menurut dia apabila dimanfaatkan secara baik maka akan meningkatkan produktivitas petani dengan melaksanakan panen tiga kali dalam setahun. Dengan target tersebut, pihaknya yakin lahan rawa dapat memenuhi kebutuhan pangan populasi masyarakat Indonesia hingga satu miliar penduduk pada 100-200 tahun ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement