Rabu 01 May 2024 09:53 WIB

Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Pemegang saham menyetujui buyback saham maksimum sebesar Rp 1,5 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali melakukan proses buyback saham BBRI.
Foto: BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali melakukan proses buyback saham BBRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascapublikasi Laporan Keuangan Kuartal I Tahun 2024, harga saham BRI (BBRI) terpantau mengalami koreksi signifikan. Dengan mempertimbangkan respon pasar tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali melakukan proses buyback saham BBRI.

Seperti diketahui, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 13 Maret 2023 lalu, BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham BBRI maksimum sebesar Rp 1,5 triliun yang prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya buyback lewat RUPST.

Baca Juga

Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya melakukan buyback untuk memberikan sinyal bahwa kondisi Perusahaan jauh lebih baik dibandingkan dengan apa yang dipersepsikan market. Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu RK, menyampaikan bahwa fokus manajemen adalah memastikan Perusahaan dapat tumbuh dengan lebih baik dan lebih sehat dalam jangka panjang, meskipun itu memerlukan koreksi-koreksi kecil di perjalanan jangka pendek.

“Bagi long-term shareholders, penyempurnaan dan perbaikan yang kami lakukan saat ini, seharusnya memberikan benefit lebih tinggi,” tambahnya.

photo
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso. - (BRI)

Dari sisi kinerja, di tengah dinamika kondisi ekonomi dan geopolitik global yang penuh dengan tantangan, BRI mampu membukukan pertumbuhan laba yang positif, dimana hingga akhir Triwulan I 2024 BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp 15,98 triiliun. Hal tersebut diungkapkan Sunarso dalam press conference Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2024 di Jakarta pada Kamis (25/4/2024) lalu.

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun atau tumbuh double  digit sebesar 10,89 persen year on year. Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25 persen diantaranya atau sejumlah Rp 1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy.

“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan perseroan kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97 persen job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB dikisaran 61 persen,” jelas Sunarso.

“Dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimistis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati. BRI akan lebih fokus merespon tantangan domestik, terutama melalui pemberdayaan UMKM,” kata Sunarso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement