Senin 22 Apr 2019 19:27 WIB

Museum Pertanian Terbesar di Asia Tenggara Resmi Dibuka

Museum diharapkan dapat menjadi jendela informasi bagi dunia tentang Indonesia.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian bersama jajaran Pemerintah Kota Bogor saat meresmikan Museum Pertanian, di Kota Bogor, Senin (22/4). Museum Pertanian tersebut digadang-gadang sebagai museum pertanian terbesar se-Asia Tenggara.
Foto: Republika/Imas Damayanti
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian bersama jajaran Pemerintah Kota Bogor saat meresmikan Museum Pertanian, di Kota Bogor, Senin (22/4). Museum Pertanian tersebut digadang-gadang sebagai museum pertanian terbesar se-Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian (Kementan) resmi membuka Museum Pertanian pertama yang ada di Indonesia, di pusat Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (22/4). Museum tersebut diklaim sebagai museum pertanian terbesar yang ada di wilayah Asia Tenggara.

Sekretaris Jenderal Kementan Syukur Iwantoro mengatakan, berdirinya Museum Pertanian tersebut diharapkan dapat menjadi jendela informasi bagi dunia tentang Indonesia yang merupakan negara agraris. Bahkan, predikat sebagai negara agraris tersebut telah berlaku sejak masa kolonial Hindia Belanda di mana Jalur Rempah menjadi pengubah perekonomian dunia kala itu.

Baca Juga

“Saat ini, Indonesia siap menyongsong diri menuju negara yang akan menjadi lumbung pangan dunia pada 2045,” kata Syukur usai acara peresmian, Senin (22/4).

Adapun arsitektur bangunan Museum Pertanian tersebut mengesankan dekorasi khas Hindia Belanda dengan nuansa art deco. Namun, berbagai kesan modern juga nampak di gedung tersebut. Berdasarkan penelusuran Republika.co.id, fasilitas gedung museum dilengkapi dengan pendingin ruangan serta lift minimalis berkapasitas tak lebih dari lima orang dewasa.

Meski begitu, dari lantai dasar hingga lantai tiga museum, terpampang informasi detail mengenai sejarah panjang pertanian Nusantara. Menurut Syukur, Museum Pertanian menyajikan informasi mengenai sejarah panjang pertanian Indonesia mulai dari masa kolonial hingga era pertanian modern saat ini.

Dia berharap, hadirnya museum tersebut dapat membuka cakrawala semua kalangan terlebih generasi milenial. Alasannya, kata dia, sektor pertanian selama ini kerap dipandang sebelah mata dan kurang diminati.

“Kita ingin beri gambaran bahwa pertanian itu menarik, berkembang sejalan dengan teknologi, dan tidak ketinggalan zaman,” kata dia.

Dia menambahkan, bisnis sektor pertanian juga memiliki prospek yang menarik jika digeluti sesuai dengan ilmu pertanian yang benar. Untuk itu, dia mengajak generasi milenial untuk melirik sektor bisnis tersebut dengan salah satu caranya adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang pertanian. Salah satunya, kata dia, adalah dengan berkunjung ke Museum Pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement