Senin 15 Apr 2019 15:44 WIB

Pertamina EP Targetkan Produksi 85 Ribu Barel per Hari

Hingga kuartal pertama, rata-rata produksi minyak Pertamina EP sebesar 83 ribu barel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Kilang Minyak
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kilang Minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina EP (PEP), anak usaha dari PT Pertamina (Persero) pada 2019 ini menargetkan akan memproduksi minyak sebesar 85 ribu barel per hari. Target  tersebut lebih tinggi dari target yang dipasang oleh induk perusahaan yang sebesar 83.500 barel per hari.

Direktur Operasi dan Produksi, Pertamina EP, Chalid Said Salim mengatakan untuk bisa mencapai produksi tersebut, pada tahun ini perusahaan akan mengerjakan total 1.512 sumur. Sumur tersebut terdiri dari 102 sumur bor, 264 sumur work over dan 1.146 sumur produksi. 

"Tahun ini kami memang lebih agresif. Yang paling banyak ini nanti ada di aset V, ada 52 sumur. Jadi 50 persen lebih pekerjaan ada di aset V, terutama di Kalimantan," ujar Chalid di Jakarta, Senin (15/4).

Chalid juga menjelaskan hingga kuartal pertama tahun ini rata-rata produksi minyak harian PEP sebesar 83 ribu barel per hari. Pada Januari, rata-rata harian menginjak angka 83 ribu barel. Namun, di Februari sempat mengalami penurunan ke angka 82 ribu. Angka ini naik pada Maret menjadi 82.800 barel per hari dan pada April mencapai 83 ribu barel.

"Jadi mulai membaik. Kalau kita lihat angka capaian, kalau RKAP awal sudah 101 persen," ujar Chalid.

Secara total, perusahaan tetap akan mencoba untuk merealisasikan target dengan memproduksi sebanyak 85 ribu barel per hari. "Kami berupaya maksimal untuk mendapatkan produksi tersebut," tambah Chalid.

Sedangkan untuk gas, perusahaan menargetkan produksi sebesar 970 mmscfd. Dari awal tahun hingga April, perusahaan bisa mencapai target tersebut hingga 100 persen. Produksi gas terebut ditopang dari produksi sumur di asset 2.

Chalid menjelaskan untuk bisa mencapai target itu, perusahaan melakukan beberapa langkah strategis. Pertama, perusahaan melakukan pengeboran pada sumur sumur dengan tepat waktu. Hal itu penting kata Chalid untuk mencegah terjadinya penundaan pengerboran pada hari hari berikutnya.

"Sturktur existing, kami mempercepat dan tepat waktu kegiatan pesurmuran baik pengeboran. Makanya, kalau missed satu akan berdampak ke tahap berikutnya. Kami optimistis, kami juga menjaga kehandalan fasilitas produksi," ujar Chalid.

Kedua, perusahaan akan melakukan integrasi dari fasilitas sumur yang ada. Ia menjelaskan misalnya pada Lapangan Akasia Maju, lokasinya yang berdekatan dengan Lapangan Jatibarang d Asset 3 membuat perusahaan melakukan pemanfaatan fasilitas dan penyambungan jalur pipa. Hal ini kata Chalid bisa meningkatkan efisiensi pengerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement