Sabtu 13 Apr 2019 13:45 WIB

Adira Finance Peroleh Fasilitas Pinjaman 350 Juta Dolar AS

Adira Finance telah merampungkan pinjaman sindikasi ketujuh pada 2019.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.
Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk melakukan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar 350 juta dolar AS di Singapura. Fasilitas memiliki tenor tiga tahun dengan perolehan tingkat bunga yang kompetitif di tengah kondisi pasar dan perekonomian nasional yang masih mengalami ketidakpastian.

Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan pengaruh Indonesia di ekonomi global yang memakin kuat mendorong bank-bank luar negeri untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan Indonesia dengan kinerja yang mumpuni.

Baca Juga

“Kepercayaan investor terhadap Adira Finance tetap kuat, terlihat dari penerbitan pinjaman sindikasi ini yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar dua kali dari rencana awal,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Sabtu (13/4).

Menurutnya fasilitas ini telah mampu menarik minat para investor asing yang kebanyakannya berasal dari Singapura, Taiwan dan Jepang. Dalam proses penerbitan pinjaman sindikasi ini, Adira Finance menunjuk BNP Paribas.; DBS Bank Ltd.; Maybank Grup; MUFG Bank, Ltd.; dan United Overseas Bank Limited. sebagai mandated lead arrangers dan bookrunners.

Seperti tahun-tahun sebelumnya sejak penerbitan pinjaman sindikasi yang pertama. “Perusahaan akan melakukan lindung nilai penuh (fully-hedged) ke dalam mata uang rupiah untuk memitigasi risiko mata uang (currency risk) dan suku bunga (interest rate risk) mengingat kegiatan pembiayaan Adira Finance menggunakan mata uang rupiah dan suku bunga pembiayaan yang tetap,” jelasnya.

Hafid menambahkan perusahaan telah merampungkan pinjaman sindikasi ketujuh pada 2019. Seperti tahun lalu, fasilitas ini akan dipergunakan untuk mendukung bisnis pembiayaan di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu pencapaian pertumbuhan pembiayaan sebesar 5-10 persen pada tahun ini.

“Kami berharap bahwa dengan memperoleh peringkat tersebut dapat memperkuat posisi pasar dan tingkat kepercayaan di komunitas keuangan, sehingga kami mendapatkan kesempatan untuk terus berupaya memperoleh sumber pendanaan yang kompetitif,” jelasnya.

Menurutnya Adira Finance terus mendiversifikasi sumber dananya sehubungan dengan pertumbuhan kebutuhan pendanaan perusahaan.

“Investor kami berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura dan Taiwan,” ucapnya.

Sementara Direktur Keuangan Adira Finance Dewa Made Susila menambahkan fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 36 persen atas pendanaan sendiri Perusahaan yang mencapai Rp22 triliun pada akhir 2018. Sekitar 18 persen dari pendanaan sendiri merupakan pinjaman dari bank lokal dan 46 persen berasal dari pendanaan dari pasar modal berupa obligasi dan sukuk mudharabah.

“Dengan gearing ratio pada level 3,1 kali, Perusahaan memiliki ruang gerak yang luas dalam mencari pendanaan kedepannya untuk memenuhi kebutuhan penyaluran pembiayaan baru,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement