REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP (PEP) berhasil mengalirkan gas sekitar 10 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) melalui Drill Stem Test (DST) pada sumur eksplorasi Morea-001 (MOR-001) di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Pemboran sumur eksplorasi MOR-001 ini mencapai titik kedalaman akhir 2300 meter.
Exploration & New Discovery Project Director PT Pertamina EP, Alfian Husein, menuturkan penemuan cadangan gas tersebut dipastikan setelah Tim Exploration Drilling Morea-001 dari Pertamina EP melakukan Drill Stem Test (DST) atau uji kandung lapisan pada batuan karbonat formasi Mentawa.
"Uji yang sedang berlangsung, mengalirkan gas sekitar 10 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diperkirakan akan lebih besar lagi," kata Alfian dalam keterangan Pertamina kepada wartawan, Jumat (5/4) lalu.
Besaran cadangan tersebut baru akan diketahui dalam beberapa bulan mendatang setelah selesai evaluasi lanjut dan verifikasi cadangan. Penemuan baru ini didapatkan setelah penemuan cadangan dari pemboran eksplorasi sebelumnya tahun lalu, di struktur Wolai dengan Contingent Resources sekitar 250 miliar kaki kubik gas (BCFG) plus beberapa juta barel minyak (MMBO).
Kawasan Donggi-Matindok diprediksi masih menyimpan beberapa prospek dan lead yang cukup menjanjikan, apalagi kegiatan survei seismik 2D maupun 3D baik di daratan maupun di lepas pantai sedang dilakukan bahkan untuk yang lepas pantai telah selesai pertengahan Maret 2019 lalu.
"Penambahan data melalui survei seismik yang lebih detail tersebut sebagai upaya untuk menambah tingkat keyakinan atau meningkatkan status prospek menjadi prospek siap bor," ungkap dia.
Dengan penemuan cadangan migas baru dari struktur Wolai pada tahun lalu dan dari struktur Morea saat ini dipastikan akan menjadi cambuk semangat dan menambah keyakinan Pertamina EP untuk terus agresif melakukan kegiatan eksplorasi. Baik seismik maupun pemboran sebagai upaya menambah cadangan migas khususnya di kawasan Pantai Timur Sulawesi Tengah.
Pengeboran tersebut merupakan rencana kerja Pertamina EP di tahun 2019 yang dieksekusi menggunakan rig E-52 dengan kapasitas 1000 HP milik PT PDSI (Pertamina Drilling Service Indonesia) dengan performance rig yang sangat baik sebagai implementasi sinergi mutual benefit yang membanggakan.
Sebelumnya, Alfian Husein, menyampaikan bahwa pada bulan Februari 2019, Exploration Drilling Team Pertamina EP juga berhasil menemukan cadangan migas dari sumur Randuwangi di kawasan Subang Jawa Barat. Minyak yang dihasilkan diperkirakan sebesar 15 juta barel minyak (MMBOE).
Penemuan cadangan baru migas ini bagi Pertamina EP diperuntukan menjaga tingkat produksi minyak dan gas di area Pertamina EP Asset-3, Jawa Bagian Barat. Sehingga kegiatan eksplorasi di Jawa Bagian Barat juga masih menjanjikan, walaupun dengan ukuran yang tidak terlalu besar namun tetap bisa ekonomis karena tidak jauh dari fasilitas produksi eksisting.
"Suatu kebanggaan bagi seluruh pekerja Pertamina EP atas hasil positif yang diraih melalui upaya maksimal dalam rangka menunjang ketahanan energi nasional. Pertamina EP juga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang selama ini diberikan oleh SKK Migas, Pemerintah Daerah, dan Aparat Keamanan serta semua pihak terkait," ujar Alfian.