Jumat 05 Apr 2019 17:01 WIB

'Potensi Pasar Kripto di Indonesia Masih Sangat Besar'

Hanya ada 17 bursa kripto di Indonesia dan hanya 10 yang beroperasi aktif.

Blockchain
Foto: Tech Explore
Blockchain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Blockchain Indonesia Summit digelar pada Senin (1/4) lalu di Greenhouse Co-working, Jakarta. Acara ini digelar oleh bursa kripto baru asal Indonesia, Koin X, yang juga merupakan bursa besutan grup konglomerat Indonesia KNS.

KoinX bekerja sama dengan media dan project blockchain besar asal Cina, Jinse dan ChainUp. Selain itu, KoinX juga menggandeng perusahaan modal ventura asal Cina Genesis Capital dan Bgogo. 

Blockchain Indonesia Summit sukses mengumpulkan para pemain industri blockchain Indonesia dan juga regulator dalam event ini untuk membahas potensi pasar kripto di Indonesia. Hadir di antaranya adalah Kepala BAPPEBTI, Indrasari Wishnu, CEO HARA Token,Regi Wahyu, Founder ZCoin,Reuben, serta beberapa pemain industri blockchain lokal Indonesia. 

KoinX sebagai salah satu exchange baru ikut meramaikan industri bursa kripto di Indonesia. Vijay Garg, CEO KoinX, menyatakan dari 260 juta penduduk di Indonesia hanya ada 17 bursa kripto di Indonesia dan hanya 10 yang beroperasi aktif.

"Hal ini menandakan bahwa potensi pasar kripto di Indonesia masih sangat besar dan industri blockchain Indonesia akan berkembang pesat dalam beberapa waktu ke depan," katanya dalam siaran persnya, Jumat (5/4).

Vijay telah memiliki 10 tahun pengalaman di dunia finansial. Ia pernah bekerja di perusahaan akuntan publik Big 4 sebagai investigator forensik. Kemudian ia pernah pula menjadi auditor di salah satu perusahaan analis keuangan terbesar di India.

Vijay kini menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) dari grup konglomerat Indonesia KNS. KoinX di bawah kepemimpinan Vijay telah berhasil mendapatkan 5.000 pengguna dalam waktu dua bulan saja sejak platformnya diluncurkan. 

Dalam event tersebut, Vijay juga menambahkan bahwa dengan keluarnya peraturan BAPPEBTI tentang industri kripto di Indonesia juga menegaskan bahwa Indonesia sudah siap menyambut revolusi industri 4.0. "Keluarnya peraturan BAPPEBTI ini semakin memperjelas eksistensi para pemain di industri blockchain dan kripto di Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement