Kamis 04 Apr 2019 23:41 WIB

Pantau Stok Pangan di Cirebon, Mendag Klaim Harga Stabil

Pasar Pasalaran akan menampung pedagang sebanyak 1.604 pedagang .

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Andi Nur Aminah
Menperdag RI, Enggartiasto Lukita
Foto: VOA
Menperdag RI, Enggartiasto Lukita

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON --  Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita melakukan pemantauan stok dan harga bahan pangan pokok di Pasar Pasalaran Plered, Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (4/4). Dari hasil pemantuan langsung itu, ia mengklaim kondisi harga sejumlah barang pokok masih stabil dan terkendali. 

Pasar Pasalaran Plered merupakan salah satu pasar rakyat yang sedang dibangun menggunakan anggaran tugas pembantuan (TP) tahun 2017 sebesar Rp 6,8 miliar dan siap ditempati tahun ini. Omzet pasar ini diprediksi mencapai Rp 1,167 miliar per bulan. Pasar Pasalaran akan menampung pedagang sebanyak 1.604 pedagang dengan 648 los lama dan 428 los baru di atas lahan seluas 9.290 meter persegi.

Baca Juga

“Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan mandat Presiden Joko Widodo untuk memeriksa kondisi fisik pasar maupun komoditas yang dijual, khususnya bapok. Pemerintah berkomitmen menjaga kestabilan harga pangan di bulan puasa agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang,” kata Enggar melalui Siaran Pers, Kamis (4/4).

Ia mengungkapkan, perkembangan stok dan harga stabil, bahkan harga cenderung menurun khususnya untuk komoditas beras. Enggar mencatat, harga beras premium dijual antara Rp 10.500 - Rp 11.500 per kilogram (kg), sementara beras medium dijual antara Rp 8.500 per kg.

Komoditas lainnya, yakni gula pasir antara Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kg. Minyak goreng curah sekitar Rp 7.200 hingga Rp 8.550 per liter, minyak goreng kemasan Rp 12.500 liter, daging sapi Rp 110 ribu per kg, daging ayam ras Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu per kg, dan telur ayam ras antara Rp 22 ribu hingga Rp 23 ribu per kg.

Sementara itu, untuk komoditas cabe merah besar terpantau Rp 24 ribu hingga Rp 26 ribu per kg. Cabe merah keriting Rp 20 ribu - Rp 22 ribu per kg, dan cabe rawit merah Rp 32 ribu hingga Rp 36 ribu per kg.

Sedangkan, bawang putih dijual seharga Rp 37 ribu per kg. Sedangkan bawang merah terpantau sedikit mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 25 ribu per kg menjadi Rp 28 ribu per kg.

“Pemerintah terus berupaya menjaga keseimbangan harga di tingkat petani, pedagang, dan konsumen. Jangan sampai harga mengalami kenaikan sehingga menyulitkan konsumen, tapi juga jangan turun terlalu jauh merugikan petani," katanya.

Enggar mengatakan, langkah antisipasi mengawal kestabilan harga dan ketersediaan bapok ini telah diawali Kemendag dengan menggelar Rapat Koordinasi Nasional menjelang bulan puasa dan Lebaran di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (20/3).

Rakornas tersebut bertujuan mengidentifikasi kesiapan kementerian dan lembaga terkait, pemerintah daerah, dan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas stok dan harga bapok, serta mengidentifikasi kecukupan stok bapok di daerah-daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement