REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Purwokerto, memastikan ketersediaan uang tunai di wilayahnya pelayanannya akan terpenuhi. "Seperti tahun lalu, setiap menjelang Ramadhan dan Hari Raya, kita pasti akan menyediakan uang tunai dalam jumlah yang diperkirakan akan memenuhi kebutuhan masyarakat," jelas Deputi Kantor Perwakilan BI Purwokerto, Lukman Hakim.
Dalam acara sosialisasi transaksi nontunai dan uang palsu yang digelar di Pendapa Setda Purbalingga, Selasa (2/4), dia menyatakan pada saat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, BI Perwakilan Purwokerto akan menyediakan uang tunai sebanyak dua kali lipat stok uang tunai dalam kondisi normal. Penambahan stok uang tunai ini diambil, mengingat kebutuhan masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri, biasanya akan mengalami lonjakan. Terutama terkait dengan adanya pemberian Tunjangan Hari Raya bagi para pekerja, dan juga kegiatan belanja lainnya.
Dia juga memastikan, transaksi tunai government to government dan government to public atau sebaliknya, tidak akan terganggu selama Bulan Ramadhan dan libur Hari Raya Idul Fitri. Terkait kegiatan BI Kantor Perwakilan Purwokerto di Purbalingga, Lukman menyatakan, BI Purwokerto sebelumnya telah berkeliling ke beberapa lokasi di Purbalingga untuk melayani penukaran uang lusuh. "Kegiatan ini, antara lain dilakukan di sekitar Pasar Bobotsari, Segamas dan Kaligondang," jelasnya.
Di luar kegiatan tersebut, dia juga menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perbankan umum di Purbalingga untuk melayani penukaran uang lusuh hasil transaksi dan akan ditukar dengan uang yang layak. Menyinggung pelaksanaan pemilu yang sudah semakin dekat, Lukman juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu. Hal ini mengingat pengedar uang palsu sering kali memanfaatkan event-event besar, untuk mengedarkan uang palsunya.
Terkait hal ini, BI mengimbau masyarakat untuk meningkatkan transaksi nontunai dalam kegiatan belanjanya karena lebih aman. "Bukan hanya terhindar dari penggunaan uang palsu, tapi kegiatan transaksi nontunai juga akan membuat aktivitas kita menjadi lebih mudah. Kita tak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar, yang juga beresiko menjadi sasaran tindakan kejahatan," jelasnya.