Ahad 31 Mar 2019 07:25 WIB

Kecelakaan Kedua Boeing 737 MAX 8

Ada indikasi jatuhnya ET302 mirip dengan JT 610

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
CEO Ethiopian Airlines, Tewolde Gebremariam, melihat puing-puing dari pesawat yang meledak tak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa, Etiopia, Ahad (10/3).
Foto:
Ethiopian Airlines Boeing 737 MAX 8

Penyelidik memastikan kecelakaan pesawat Maskapai Etiopia dengan nomor penerbangan ET 320 yang menggunakan Boeing 737 Max 8 sudah sampai ke titik awal kesimpulan. Wall Street Journal pada Jumat (29/3) mengungkapkan para ahli menyatakan Sistem anti-stall atau disebut dengan Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) telah diaktifkan sebelum pesawat jatuh.

Selain itu, penyelidik keselamatan Amerika Serikat (AS) telah meninjau data dari kotak hitam. Sistem anti-stall tergolong baru dan dapat bekerja secara otomatis. Selain itu, fitur tersebut juga dapat melindungi pesawat dari stall apabila bagian hidung pesawat terlalu tinggi.

Temuan awal tersebut juga dialami pada kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan nomor penerbangan JT 610 yang dialami Lion Air pada 29 Oktober 2018. Sistem anti-stall diyakini telah berulang kali membuat hidung pesawat menukik ke bawah, karena informasi yang salah. 

Di sisi lain, Boeing pada Rabu (27/3) juga sudah melakukan perbaikan pada perangkat lunak untuk Boeing 737 MAX 8. Program ulang tersebut dibuat untuk mencegah kesalahan data yang dapat memicu sistem anti-stall.

Boeing menyatakan MCAS tidak akan lagi berulang kali melakukan koreksi ketika pilot mencoba untuk mendapatkan kembali kendali. Kemudian secara otomatis akan terputus jika terjadi pertentangan antara dua sensor angle of attack (AOA).

Meskipun begitu, tuntutan hukum terhadap Boeing telah diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat (AS), Kamis (28/3). Gugatan diajukan melalui pengadilan federal AS di Chicago oleh keluarga Jason Musoni, seorang warga Rwanda. Keluarga tersebut menuding Boeing merancang 737 MAX dengan sistem penerbangan otomatis yang cacat atau gagal.

Hanya saja, Booeing hanya bisa menuturkan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mengevaluasi informasi terbaru yang tersedia. "Pertanyaan mengenai investigasi kecelakaan dapat diberikan kepada otoritas terkait,” ujar pernyataan Boeing, Kamis (28/3).

photo
Detik-detik jatuhnya Ethiopian Airlines

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement