REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi pada pekan terakhir Maret 2019 sebesar 0,14 persen secara month to month (mtm). Sedangkan secara tahun ke tahun (year on year/yoy) tingkat inflasi tercatat 2,51 persen.
"Dengan inflasi itu cukup moderat bahkan sangat kecil," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo saat ditemui usai ibadah Shalat Jumat di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat, (29/3).
Dody menjelaskan, penyumbang inflasi Maret 2019 antar lain berasal dari sektor pangan. Pendorong inflasi di antaranya bawang merah sebesar 0,13 persen, bawang putih 0,04 persen, cabai rawit 0,01 persen, dan air minum kemasan 0,01 persen. Adapula angkutan udara 0,02 persen.
Sementara itu beberapa komoditas yang menyumbang deflasi adalah daging ayam ras 0,06 persen, telur ayam ras 0,02 persen, beras, wortel, dan bensin masing-masing sebesar 0,01 persen.
Meski inflasi terbilang rendah, indeks kepercayaan konsumen naik menjadi sekitar 127,9 persen dari bulan lalu 127,5 persen. Menurut Dody, angka tersebut menggambarkan kepercayaan masyarakat baik dari segi konsumsi maupun investasi.
Dengan tingkat konsumsi dan investasi yang baik ini, Dody mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia masih lebih baik dari tahun lalu. "Inflasi rendah tidak mencerminkan daya beli masyarakat turun," kata Dody.