REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang mengkaji pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) atau angin di Provinsi Banten.
"Saat ini kajian terdekat pemanfaatan energi baru terbarukan di Jawa bagian barat adalah tenaga angin di Malimping, Banten," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS di Balaraja, Banten, Jumat (29/3).
Menurut dia, potensi tenaga listrik yang ada di wilayah tersebut sebesar 100 MW. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada hasil yang lebih maju dari kajian studi tenaga angin," katanya. Selain tenaga angin, studi juga dilakukan untuk pembangkit tenaga air, tetapi masih dalam tahap kapasitas kecil atau mikrohidro, selain itu juga menunggu ketertarikan dari investor.
Pembangkit tenaga surya, menurut dia, masih sulit untuk direalisasikan karena mahalnya harga tanah yang ada di Jawa bagian barat, khususnya Banten. Upaya-upaya kajian tersebut dilakukan untuk mencapai target elektrifikasi dari sektor energi baru terbarukan. "Kalau panel surya yang ada di atap rumah-rumah, masih didominasi oleh masyarakat menengah ke atas," ujarnya. Jawa Bagian Barat dinilainya masih memiliki potensi energi baru terbarukan, yaitu dari panas bumi. Potensi yang bisa dikembangkan dari panas bumi, menurut dia, sebesar 100 MW jika bisa dioptimalkan hasil kajiannya.