Kamis 28 Mar 2019 17:23 WIB

Harga Gabah Turun, Bulog Siap Lakukan Penyerapan

Bulog Indramayu akan menyerap minimal 10 persen dari luas panen di Indramayu.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi panen padi
Foto: ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Ilustrasi panen padi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Bulog Indramayu mengaku siap melakukan penyerapan gabah dan beras petani secara maksimal. Hal itu untuk mengatasi rendahnya harga gabah milik petani di masa panen raya rendeng kali ini.

"Bulog Indramayu membuka pintu gudang lebar-lebar, walau Sabtu dan Minggu penyerapan tetap jalan," ujar Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Anwar Kurniawan, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (28/3).

Anwar mengatakan, target penyerapan Bulog Indramayu pada tahun ini mencapai 32 ribu ton setara beras. Dari target tersebut, saat ini yang sudah terserap sekitar 80 ton setara beras. Dia pun sudah memberikan sosialisasi kepada para mitra kerja Bulog untuk terus menggenjot penyerapan setiap harinya.

Anwar menargetkan, Bulog Indramayu akan menyerap minimal 10 persen dari luas panen di Kabupaten Indramayu. Dia mengungkapkan, tak bisa menyerap terlalu banyak karena berkaitan dengan penyalurannya.

"Dulu kita lakukan penyerapan, penyalurannya kan jelas untuk raskin. Sekarang, raskinnya sudah tidak ada. Tapi kita tetap lakukan penyerapan sesuai tugas Bulog," kata Anwar.

Menurut Anwar, beras yang sudah diserap oleh Bulog saat ini hanya digunakan untuk stabilisasi harga (operasi pasar) dan cadangan untuk bencana. Dia menyebutkan, stok beras yang sekarang tersimpan di gudang Bulog Indramayu ada sekitar 39 ribu ton.

Ketika ditanyakan mengenai rendahnya harga gabah seperti yang dikeluhkan petani, Anwar menjelaskan, penyebabnya karena sudah mulainya panen raya di berbagai daerah, meski baru akan mencapai puncaknya pada April mendatang. Tak hanya di Indramayu, panen raya juga saat ini sedang berlangsung di berbagai daerah lainnya.

Sementara itu, seorang petani di Desa Panyindangan Kulon, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Darto, mengatakan, sejak beberapa hari terakhir, harga gabah kering panen (GKP) hanya ditawar di kisaran Rp 3.700-Rp 3.800 per kg. Menurutnya, harga itu tidak bisa menutupi modal yang telah dikeluarkannya sebagai petani penggarap, yang juga harus membayar sewa lahan sawah.

"Harga segitu sih saya rugi, gak dapat untung," keluh Darto, saat ditemui Republika.co.id di sela aktivitas panennya di Desa Panyindangan Kulon, Kamis (28/3).

Dalam kesempatan yang sama, seorang mitra kerja Bulog Indramayu asal Desa Wanantara, Kecamatan Sindang, Afifi, mengatakan, harga gabah di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu saat ini bervariasi. Seperti misalnya di Desa Panyindangan Kulon, ada gabah yang harganya Rp 3.500 per kg. Namun di Desa Wanantara, harga gabahnya masih Rp 4.400-Rp 4.500 per kg.

"Harganya tergantung kualitas dan varietas gabahnya," kata Afifi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement