REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan lima rumah susun di Provinsi Sumatera Selatan. Lima Rusun tersebut yakni Rusun Universitas Sriwijaya (Unsri), Rusun Universitas PGRI Kota Palembang, Rusun ASN Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Rusun ASN Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, dan Rusun Pondok Pesantren As Sidiqqiyah Kabupaten Ogan Ilir.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengingatkan agar para penghuni menyesuaikan diri ketika mulai tinggal di rusun. Sebab, tinggal di hunian vertikal berbeda dengan rumah tapak.
"Tinggal di rusun akan mengubah cara hidup kita. Harus banyak empati agar tinggal di rusun juga nyaman," kata Basuki dalam keterangannya, diterima Republika.co.id Senin (25/3).
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid menambahkan, pembangunan Rusun merupakan perintah Presiden Joko Widodo untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki rumah layak huni. “Program pembangunan Rusun tetap dilanjutkan bagi MBR, ASN yang bertugas di perbatasan, mahasiswa dan santri,” kata Khalawi.
Dua rusun mahasiswa yakni Rusun Universitas Sriwijaya terdiri dari empat lantai tipe 24 berjumlah 54 unit kapasitas untuk 204 Mahasiswa dan Rusun Universitas PGRI terdiri dari 3 Lantai tipe 24 berjumlah 37 unit kapasitas untuk 144 Mahasiswa.
Adapun Rusun Ponpes As Sidiqqiyah memiliki unit tipe barak dengan dua lantai berkapasitas untuk 72 santri, sedangkan Rusun ASN Banyuasin terdiri dari tiga lantai 34 unit tipe 36 berkapasitas untuk 126 orang ASN. Terakhir, Rusun ASN Musi Banyuasin terdiri dari tiga lantai berjumlah 34 unit tipe 36 berkapasitas untuk 126 org ASN.
Menurut dia, seluruh rusun yang diresmikan dibangun pada tahun anggaran 2018, melalui Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi Sumatera Selatan. Seluruhnya sudah dilengkapi dengan fasilitas dasar yaitu air bersih, sanitasi dan listrik. Selain meubelair, seperti tempat tidur, lemari, meja, kursi, juga terdapat kamar dengan kamar mandi khusus difable.
Rektor Universitas Sriwijaya Anis Saggaff mengucapkan satu rusunawa akan mulai digunakan pada Agustus 2019, tepat dengan penerimaan mahasiswa baru. “Rusunawa akan dikelola oleh Badan Pengelola Usaha (BPU) Unsri, serta akan dibangun kantin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mahasiswa Rusunawa yang akan dikelola langsung oleh BPU. Diimbau agar mahasiswa menjaga kebersihan dan fasilitas Rusunawa seperti milik sendiri,” tambah Anis.
Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi, menambahkan selain dilengkapi fasilitas layaknya apartemen, rusun ini juga memudahkan aktivitas perkuliahan mahasiswa selama berkuliah di Unsri dan mengontrol kegiatan mereka, adanya rusunawa ini kata Mawardi juga efektif mencegah mahasiswa terpapar narkoba.
Pada jangka waktu 2015-2018, Kementerian PUPR telah membangun Rusun sebanyak 728 tower dengan total 44.893 unit. Pada tahun 2019 ditargetkan pembangunan 137 tower dengan jumlah unit sebanyak 6.873 unit, sehingga total rumah susun yang terbangun pada tahun 2015 hingga 2019 sejumlah 865 tower atau 51.766 unit.