REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus meningkatkan pemanfaatan penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) agar dapat dinikmati secara langsung masyarakat secara berkeadilan dan merata. Di Sumatera Barat (Sumbar) misalnya, dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah dibangun beragam infrastruktur ESDM di berbagai titik wilayah tersebut.
"Beberapa hal yang sudah dilakukan Kementerian ESDM ini di Sumatera Barat adalah pembangunan sumur bor, Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS), pembagian konverter kit (konkit) elpiji tiga kilogram untuk nelayan kecil. Semuanya menggunakan APBN. Ada juga BBM Satu Harga, yang dilakukan di Mentawai," urai Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Jumat (22/3).
Arcandra menjelaskan pembangunan sumur bor lebih dari 120 meter tersebut diperuntukkan bagi wilayah yang mengalami krisis air bersih. "Kita telah sediakan bak penampungan, genset juga kalau listrik mati, dan ini sudah banyak tempat kita bangun di Sumatera Barat baik itu untuk Pesantren atau juga tempat-tempat yang kekurangan air. Ini bisa memberi manfaat sekitar 2.000-3.000 jiwa per sumur," kata Arcandra.
Hingga tahun 2018, sudah ada 70 titik sumur bor yang tersebar merata di provinsi Sumatera Barat tersebut. "Kami juga akan menambah 12 titik sumur bor lagi di tahun 2019 ini," kata Arcandra Tahar.
Untuk pembanguan Penerangan Jalam Umum Tenaga Surya (PJU-TS), sebanyak 740 unit dibangun pada tahun 2018. Pada tahun 2019 ditargetkan akan diselesaikan sekitar 200 unit lagi di Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kota Padang dan Kota Padang Panjang. "PJU-TS ini kita fokuskan di jalan-jalan di mana banyak keramaian, seperti di depan balai desa, musholla, masjid, dan jalan-jalan umum yang dilalui masyarakat di malam hari," jelas Arcandra.
Pemerintah juga melakukan pembagian paket konverter kit (konkit) elpiji tiga kilogram untuk nelayan kecil di Sumatera Barat. Dalam dua tahun terakhir sebanyak 2.304 unit konkit dibagikan untuk nelayan kecil di wilayah Sumatera Barat. Tahun 2017 sebanyak 1.405 paket mencakup wilayah kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Agam. Selanjutnya tahun 2018 sebanyak 899 nelayan kecil di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Padang Pariaman yang mendapatkan paket serupa.
"Nelayan cukup terbantu dari sisi keekonomisan karena lebih hemat," kata Arcandra.
Terakhir bagi masyarakat yang berada di Kepulauan Mentawai dapat menikmati layanan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga. "Dulunya mereka beli BBM Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per liter. Kini masyarakat di sana bisa membeli Premium seharga Rp 6.450 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter seperti di kota-kota besar. Ini untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Arcandra.