Jumat 22 Mar 2019 04:25 WIB

Pelarangan Boeing 737 Max 8 tak Pengaruhi Bisnis Garuda

Garuda masih memiliki pesawat cadangan yang terparkir di hanggar.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Teguh Firmansyah
Direktur Utama Garuda Indonesia sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Ari Askhara.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Garuda Indonesia sekaligus Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) Ari Askhara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat ini masih melarang pengoperasian pesawat jenis Boeing 737 Max 8 oleh maskapai di Indonesia yakni Garuda Indonesia dan Lion Air. Meskipun begitu, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menegaskan hal tersebut tidak mengganggu bisnis perusahaan.

Ari menjelaskan sejak tahun ini, Garuda Indonesia menjaga supply dan demand saat low season. “Kami memang kurangi kapasitas hingga 25 persen dari kapasitas perhari,” kata Ari di plaza Indonesia, Kamis (21/3).

Baca Juga

Bahkan, Ari memastikan Garuda Indonesia memiliki pesawat yang diparkir di hanggar. Untuk itu, jika hanya satu pesawat yang dilarang terbang maka pengaruhnya tidak signifikan dan tidak mempengaruhi pendapatan garuda Indonesia.

“Karena kita tidak bisa terbangkan semua dan back up kita sudah cukup kalau cuma satu yang terganggu tidak akan pengaruhi revenue dan operasional Garuda,” jelas Ari.

Saat ini, Garuda lndoneisa hanya memiliki satu pesawat jenis Boeing 737 Max 8 yang masih dilarang untuk diterbangkan. Garuda juga sudah membatalkan sisa pesawat jenis tersebut yang belum dikirim setelah insiden kecelakaan Maskapai Ethiopia dan pesawat  Lion yang berjenis sama terebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement