REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pendapatan industri makanan dan minuman China mencatat rekor tertinggi sebesar 4,27 triliun yuan atau 636 miliar dolar AS pada 2018. Presiden Asosiasi Masakan Cina Jiang Junxian mengatakan pendapatan industri makanan dan minuman itu menyumbang 11,2 persen dari total volume penjualan ritel tahun lalu, naik 0,4 persen dibandingkan tahun 2017.
Ia menyebutkan industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 20,9 persen terhadap pertumbuhan konsumsi pada 2018. "Industri makanan dan minuman telah memainkan peran penting dalam mendongkrak konsumsi dan meningkatkan perekonomian," katanya seperti dikutip dari Xinhua, Senin (18/3).
Provinsi Shandong, Guangdong, Jiangsu, Hebei dan Henan memperlihatkan pendapatan industri makanan dan minuman lebih dari 300 miliar yuan tahun lalu. Provinsi Shandong menempati posisi yang pertama.
Asosiasi itu memperkirakan pada tahun ini pendapatan industri makanan dan minuman akan menembus angka 4,6 triliun yuan. "Konsumen Cina lebih mementingkan keamanan pangan, nutrisi, dan kesehatan, serta memiliki persyaratan makanan yang lebih beragam, sehingga makanan berkualitas tinggi akan sesuai dengan apa yang akan dilakukan industri pada 2019," kata Junxian.