Sabtu 16 Mar 2019 09:24 WIB

Pemerintah Libatkan Milenial Bangun Ekonomi Kreatif

Pemerintah akan mendorong pembangunan perekonomian berbasis ekonomi kreatif.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Gita Amanda
Pengembangan industri ekonomi kreatif pengolahan limbah kayu palet bagi warga yang tinggal di Desa Kemudo, Prambanan, Jawa Tengah.
Foto: Istimewa
Pengembangan industri ekonomi kreatif pengolahan limbah kayu palet bagi warga yang tinggal di Desa Kemudo, Prambanan, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Puspayoga mengatakan, generasi milenial telah menjadi konseptor sekaligus inisiator berkembangnya ekonomi kreatif di Indonesia. Pemerintah, kata dia, akan terus mendorong pembangunan perekonomian berbasis ekonomi kreatif melalui generasi milenial.

Dia menjelaskan, membangun ekonomi kreatid merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penciptaan produksi berdasarkan ide, gagasan, dan kreativitas. Untuk itu, dia menilai, kerja kreatif selalu diidentikan dengan generasi milenial.

Baca Juga

“Contohnya, produksi olahan makanan, desain packaging, kerajinan tangan, membatik, hingga gagasan perusahaan startup Gojek merupakan ide bisnis yang dikembangan generasi milenial,” kata Puspayoga dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (15/3).

Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenkop Rulli Nuryanto menilai, generasi milenial mampu mengatasi beragam persoalan bangsa utamanya di sektor ekonomi. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada generasi milenial untuk berperan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat dengan tidak minder karena minimnya modal yang dimiliki.

Menurutya, modal dan uang bukanlah patokan utama untuk memulai usaha. Pemuda dinilai dapat memanfaatkan berbagai ide dan gagasan terkait ekonomi kreatif dibanding mendahulukan modal bisnis dengan mengasah nalar usaha yang benar.

“Misalnya selama kni makanan tradisional yang selama ini menjadi identitas kultural, bisa berpeluang untuk dikembangkan sesuai dengan perkembangan minat konsumen milenial,” kata Rulli.

Dia menambahkan, generasi milenial perlu menggi kreativitas dalam desain produk yang lebih berani dalam berkarya. Sehingga hal itu dapat membuat kemasan semakin menarik, estetik, dan berkualitas secara produksi.

Gagasan dan ide-ide dihasilkan pemuda, kata dia, bisa melalui berbagai macam cara, yakni membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti seminar, pelatihan, dan menonton acara talkshow. Berbagai kegiatan tersebut perlu dirangsang di kalangan pemuda sehingga mereka akan menularkan gagasan yang diperoleh untuk pengembangan ekonomi para Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia.

Dalam Festival Ekonomi Kreatif Muda Nusantara yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Kawula Muda Nusantara dengan tema "Kawula Muda Nusantara Tonggak Perekonomian Bangsa Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah", Kemenkop UKM memanfaatkan sarana tersebut sebagai wadah bagi pelaku usaha dalam mengenalkan produk dan layanannya.

“Untuk itu, saya mengapresiasi dan berharap kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan dan melibatkan lebih banyak pelaku UMKM dan koperasi,” kata Rulli.

Acara tersebut diadakan kegiatan pelatihan perkoperasian dan vokasional pascabencana bidang kerajinan dan pengolahan kopi oleh Kemenkop dan UKM serta dihadiri Wakil Walikota Palu Pasha Ungu, Kapolda Sulawesi Tenggara, dan Kepala Diskop Sulawesi Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement