Kamis 14 Mar 2019 11:31 WIB

Terminal Gas Nusantara Regas Gelar Simulasi Pengamanan

FSRT yang menjadi terminal regasifikasi LNG telah dikunjungi kapal internasional.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
PT Nusantara Regas bersama PT Pertamina Trans Kontinental dan aparat gabungan menggelar simulasi pengamanan kapal atau Exercise International Ships and Port Facility Securities (ISPS) Code di area Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/3).
Foto: Republika/Dedy Darmawan Nasution
PT Nusantara Regas bersama PT Pertamina Trans Kontinental dan aparat gabungan menggelar simulasi pengamanan kapal atau Exercise International Ships and Port Facility Securities (ISPS) Code di area Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nusantara Regas bersama Pertamina Trans Kontinental menggelar simulasi pengamanan kapal standar atau Exercise International Ships and Port Facility Securities (ISPS) sekaligus latihan operasi evakuasi dan pemadaman kebakaran di Terminal Khusus Floating Storage Regasification Terminal (FSRT) liquefied natural gas (LNG) Nusantara Regas Satu di Teluk Jakarta, Kamis (14/3). Kegiatan tersebut merupakan implementasi ISPS Code yang menjadi standardisasi internasional untuk keamanan kegiatan perkapalan dan pelabuhan. ISPS Code juga menjadi syarat layak tidaknya sebuah kapal dan pelabuhan untuk dapat melaksanakan interaksi kegiatan pelayaran internasional.

Latihan ISPS Code ini dilakukan selama tiga hari, diawali dengan sosialisasi ISPS Code, simulasi table top exercise dan diakhiri dengan gelar Manuvra exercise ISPS Code pada hari ini. Latihan tersebut, selain melibatkan pekerja Nusantara Regasdan Pertamina Trans Kontinental, juga melibatkan personel Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kepulauan Seribu, Satrol Lantamal III Jakarta, Polres Kepulauan Seribu serta Basarnas Jakarta.

Direktur Utama Nusantara Regas, Mochamad Taufik Afianto menjelaskan, pelaksanaan simulasi kali ini merupakan kali kedua. "Ini bentuk komitmen Nusantara Regas dalam mematuhi peraturan keamanan standar internasional," kata Taufik di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu, Kamis. 

Lebih lanjut, Taufik mengatakan, ISPS Code mengikuti Amandemen Safety Of Life At Sea (SOLAS) tahun 1974 tentang ISPS Code yang diberlakukan secara internasional pada tanggal 1 Juli 2004. 

Ia mengatakan, pelaksanaan simulasi kali ini menjadi hal yang penting. Sebab, FSRT yang menjadi terminal regasifikasi gas cair alam atau yang disebut LNG telah dikunjungi kapal-kapal pelayaran internasional. 

Selain itu, sejak Juni 2013, FSRT Nusantara Regas Satu telah dinyatakan memenuhi ISPS Code dan mendapatkan Statement of Compliance of a Port Facility dari pemerintah. 

Untuk diketahui, FSRT Nusantara Regas mulai beroperasi sejak tahun 2012. Terminal regasifikasi itu bertugas untuk memasok gas sebesar maksimal 500 juta kaki kubik per hari (MMCFD) untuk tiga pembangkit listrik milik PLN. Di antaranya yakni PJB Muara Karang, IP Tanjung Priuk dan PJB Muara Tawar. Ketiga pembangkit listrik tersebut memiliki peran utama untuk memasok kebutuhan kelistrikan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. 

Direktur Operasi dan Komersial PT Nusantara Regas, Bara Frontasia, menambahkan, bahwa selain untuk memenuhi aturan internasional yang ada, simulasi ISPS Code diharapkan dapat menjadi sarana uji coba rancangan keamanan fasilitas FSRT. Sekaligus, untuk kebutuhan uji coba Pedoman Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (PRPKD) Nusantara Regas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement