Senin 06 May 2024 15:05 WIB

Menkeu: Ekonomi yang Solid Mampu Turunkan Tingkat Pengangguran

Proporsi pekerja informal menurun jadi 59,17 persen pada Februari 2024.

Pelamar mengantre sebelum memasuki area Jakarta Job Fair di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, rabu (19/9/2023). Jakarta Job Fair tersebut diselenggarakan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan menyediakan sebanyak 3.000 lowongan pekerjaan dari 40 perusahaan yang digelar selama dua hari mulai dari Selasa (18/9) hingga Rabu (19/9). Sejumlah pelamar antusias mengunjungi Jakarta Job Fair hingga rela mengantre sebelum jam operasional dibuka. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka  pengangguran di Jakarta pada Februari 2023 tercatat sebanyak 397.623 orang atau mengalami kenaikan sebesar 8,2 persen dibandingkan Agustus 2022 sebanyak 377.294 orang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelamar mengantre sebelum memasuki area Jakarta Job Fair di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, rabu (19/9/2023). Jakarta Job Fair tersebut diselenggarakan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan menyediakan sebanyak 3.000 lowongan pekerjaan dari 40 perusahaan yang digelar selama dua hari mulai dari Selasa (18/9) hingga Rabu (19/9). Sejumlah pelamar antusias mengunjungi Jakarta Job Fair hingga rela mengantre sebelum jam operasional dibuka. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di Jakarta pada Februari 2023 tercatat sebanyak 397.623 orang atau mengalami kenaikan sebesar 8,2 persen dibandingkan Agustus 2022 sebanyak 377.294 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang solid, mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT).

"Kualitas pertumbuhan meningkat signifikan, tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi, sehingga mampu menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) ke level di bawah prapandemi," kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/4/2024).

Baca Juga

Pada Februari 2024, jumlah orang yang bekerja tercatat sebesar 142,18 juta orang, meningkat 3,55 juta dibandingkan Februari 2023 sebesar 138,63 juta orang. Peningkatan tersebut turut berdampak pada menurunnya tingkat pengangguran secara signifikan.

TPT pada Februari 2024 berada pada level 4,82 persen atau lebih rendah dari Februari 2023 sebesar 5,32 persen dan periode sebelum pandemi COVID-19 atau Februari 2019 sebesar 5,01 persen.

Lapangan usaha yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar selama Februari 2023-Februari 2024 adalah akomodasi dan makan minum, perdagangan, serta administrasi pemerintahan yang masing-masing meningkat sebesar 0,96 juta orang, 0,85 juta orang, dan 0,76 juta orang.

Sementara proporsi pekerja informal menurun dari 60,12 persen pada Februari 2023 menjadi 59,17 persen pada Februari 2024.

Sri Mulyani optimistis penurunan proporsi pekerja informal tersebut memberikan indikasi positif terhadap peningkatan kualitas tenaga kerja secara nasional, karena lebih banyak orang mendapatkan akses ke pekerjaan formal atau memiliki stabilitas pekerjaan yang lebih baik.

"Ke depan, APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, mendorong akselerasi pertumbuhan, dan penciptaan lapangan kerja," tutur dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 sebesar 5,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada kuartal I 2024, besaran produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 5.288,3 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp 3.112,9 triliun.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement