Jumat 01 Mar 2019 17:41 WIB

Industri Media Digital Menjanjikan

Salah satu cara media bertahan di era digital dengan mengembangkan sistem berlanggana

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nidia Zuraya
Stand Republika Online di International Digital Media Fair and Festival
Foto: Irfan Junaidi/Republika.co.id
Stand Republika Online di International Digital Media Fair and Festival

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski memiliki tantangan besar, bisnis media digital dinilai memiliki masa depan yang menjanjikan. Ekosistem industri media digital dinilai telah tumbuh secara perlahan.

COO Beritasatu Media Holding Anthony Wonsono mengatakan, adanya ekosistem yang sudah berkembang, ke depan konsumer digital akan semakin meningkat. Karena itu, saat ini semua media mulai beralih dari konvensional ke digital.

Baca Juga

"Secara keseluruhan, digital akan tetap menjanjikan. Ini kesempatan besar kita bisa terus inovasi," kata dia dalam diskusi Rakernas Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Perpustakaan Nasional, Jumat (1/3).

Karena itu, ia mengingatkan, media konvensional harus berbenah untuk menghadapi era industri digital. Alasannya, kata dia, setiap bisnis akan mati kalau tak mengikuti tren, baik teknologi, ekonomi, dan politik.

Menurut Anthony, salah satu cara media bertahan dalam ekosistem digital seperti saat ini adalah dengan mengembangkan sistem berlanggganan (subscribe). Ia percaya di Indonesia pada suatu waktu akan fokus ke sistem berlangganan itu.

"Ekosistem kita memang beda. Tapi beberapa media tertentu yang mulai mengarah ke sana. Kita bisa masuk itu dengan nyaman," kata dia.

Ketua AMSI Wenseslaus Manggut mengatakan, tujuan diadakannya diskusi dalam Rakernas AMSI 2019 adalah untuk menyusun program organisasi itum dengan begitu, program yang dilaksanakan dapat menjawab kebutuhan industri digital.

"Makanya kita buat seminar ini untuk menjawab harapan dari pebisnis, pemerintah, media, yang mereka inginkan seperti apa yang bisa jadi partner. Kita juga mendengar dari para investor, mereka tertarik investasi model bisnis media seperti apa?" kata dia.

Ia mengakui, hingga saat ini media siber memang belum teralu dilihat sebagai industri yang menjanjikan. Pasalnya, media siber Indonesia saat ini belum banyak paham mengenai sistem monetesasu seperti apa.

"Itu semua dijelaskan dalam seminar, nanti kita susun dalam program. Mungkin akan kita putuskan program pelatihan monetesasi bagi semua anggota," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement