Rabu 27 Feb 2019 19:17 WIB

Penjualan Sukuk Tabungan ST-003 Sesuai Target

Penjualan sukuk tabungan ST-003 melalui dua mitra distribusi baru oversubscribed

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah melihat informasi Sukuk Tabungan Seri ST003 melalui website Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Nasabah melihat informasi Sukuk Tabungan Seri ST003 melalui website Mandiri Syariah di Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjualan sukuk tabungan seri ST-003 masih melebihi batas target sejumlah mitra distribusi (midis), khususnya dua midis baru. Bank Syariah Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia Syariah mencatat kelebihan permintaan pada 20 hari masa penawaran, 1-20 Februari lalu.

Sekretaris Perusahaan BRI Syariah, Indri Tri Handayani menyampaikan hasil penjualan final oleh BRI Syariah masih menunggu rilis resmi dari laporan Kementerian Keuangan. Namun dari perkiraan, capaiannya sesuai target internal yang sudah ditetapkan.

Baca Juga

"Pencapaiannya sesuai target internal yang sudah kami perkirakan, baik nominal maupun jumlah investor," kata dia pada Republika, Rabu (27/2). Menurutnya, BRI Syariah akan menyampaikan nilainya saat rilis resmi keluar dari Kemenkeu.

Indri menyampaikan capaian tersebut sudah sesuai dengan prediksi. Dengan target investor pemula berasal dari kalangan milenial dan ini merupakan pengalaman pertama BRIS sebagai midis online, capaian ini sudah masuk perkiraan.

Mandiri Syariah juga mencatat kelebihan permintaan pada masa penawaran. Sekretaris Perusahaan Mandiri Syariah, Ahmad Reza mengatakan minat masyarakat berinvestasi pada ST-003 melalui Mandiri Syariah dipantau cukup baik.

"Terbukti rata-rata pemesanan melalui fasilitas Mandiri Syariah Netbanking oversubscribed dari target indikatif yg ditetapkan perusahaan sekitar Rp 200 miliar," kata dia.

Investasi ke ST-003 merupakan yang pertama bagi Mandiri Syariah yang pemesanannya dilakukan secara online. Jumlah investor tercatat sekitar 1.400 investor dengan rata-rata investasi dengan nominal Rp 100-200 juta per orang.

Pembelian mendominasi dari wilayah Pulau Jawa. ST-003 juga mencatatkan peningkatan permintaan di akhir-akhir masa penawaran. Seperti pada Bank Central Asia (BCA), peningkatan drastis terjadi hingga 500 persen di sembilan hari terakhir.

Sekretaris Perusahaan BCA, Jan Hendra mengatakan penjualan ST-003 melalui BCA tercatat mencapai Rp 606 miliar. Jumlah ini meningkat pesat dari posisi Rp 143 milyar pada pekan kedua penawaran. Jumlah investor saat itu hampir 900 orang.

Strategi penjualan yang lakukan yakni menggunakan semua sumber daya yang ada. Seperti melalui kantor cabang juga media digital untuk menjangkau nasabah di seluruh Indonesia.

BCA telah menjadi mitra distribusi dari Surat Berharga Negara sejak Kementerian Keuangan meluncurkan e-SBN pada Mei 2018. Jan mengatakan pembelian dilakukan melalui Internet Banking BCA yang telah terintegrasi dengan e-SBN.

"Nasabah sudah terbiasa dengan cara pembelian secara online ini," kata dia.

e-SBN merupakan platform online yang diluncurkan Kemenkeu untuk memudahkan pembelian Surat Berharga Negara. Diharapkan terobosan ini bisa meningkatkan jumlah investor ritel di kalangan milenial yang melek teknologi dan ingin serba mudah dalam berinvestasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement