Senin 25 Feb 2019 16:35 WIB

Pemeliharaan Blok Corridor, Produksi Gas Disetop

Masa pemeliharaan ini diperkirakan akan berlangsung selama satu pekan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi Kilang Minyak
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kilang Minyak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Migas (SKK Migas), Wisnu Prabawa Taher menjelaskan Conoco Phillips saat ini sedang melakukan pemeliharaan Lapangan Suban, salah satu lapangan di Blok Corridor. Pemeliharaan ini menyebabkan pasokan gas untuk para pembeli menjadi tersendat.

Masa pemeliharaan ini diperkirakan akan berlangsung selama satu pekan. "Planned Maintenance Conoco Phillips (CPGL) dilaksanakan pada 23 Februari hingga 1 Maret 2019 di Suban, dan 28 Februari 2019 di Corridor," ujar Wisnu, Senin (25/2).

Penghentian produksi gas ini, kata Copi, melalui laporannya kepada SKK Migas karena untuk menjaga keandalan pasokan gas dan perbaikan USM Valve Replacement. "Rencana shut down ini telah dikoordinasikan oleh CPGL kepada para pembelinya dari bulan Oktober 2018. Dengan kondisi tersebut CPGL telah melakukan pengalokasian gas berdasarkan sumber gas," ujar Wisnu.

Wisnu merinci karena pemeliharaan ini, selama ini ada tiga sektor yang terdampak, yaitu pasokan gas ke PT Chevron untuk kebutuhan operasi lifting sebesar 90 bbtud. Lalu, pasokan ekspor ke singapura sebesar 170 bbtud. Tak hanya itu, karena persoalan ini, pasokan gas untuk PLN di area batam juga tersendat. Pasokan gas ke PGN sebesar 10 bbtud untuk kebutuhan PLN Batam.

"Selain itu, PGN dari kepemilikan alokasinya saat ini bisa memasok ke Batam sebesar 25 bbtud (14 untuk PLN Batam dan 11 untuk industri)," ujar Wisnu.

Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan gas untuk pembangkit di batam, kata Wisnu, Copi juga mengalihkan jatah ekspor ke singapura untuk dilaokasikan kepada PGN. "Untuk menambah pasokan gas ke Batam khususnya sektor kelistrikan Batam dan Bintan yang masih kekurangan gas sebesar 10-17 bbtud, CPGL menambah pasokan gas ke Batam dengan mengalihkan pasokan gas yang ke GSPL," ujar Wisnu.

Harapannya, dengan mengalihkan pasokan gas ke PGN maka PLN Batam tetap bisa beroperasi maksimal. "Dengan skema alokasi gas tersebut kebutuhan PLN Batam dapat dipenuhi sehingga tidak terjadi pemadaman listrik di Batam," ujar Wisnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement