REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai wilayah Indonesia barat masih berpotensi untuk dilakukan eksplorasi. Hal itu guna ditemukannya cadangan baru usai penemuan cadangan gas signifikan di Blok Sakakemang, Sumatera Selatan.
"Masih, walaupun Indonesia barat kondisinya sudah mature, ternyata terbukti kita masih bisa menemukan cadangan yang signifikan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/2).
Dia menjelaskan kendati pemerintah saat ini mendorong kegiatan eksplorasi ke wilayah Indonesia timur, namun Indonesia barat tidak akan ditinggalkan dalam kegiatan eksplorasi tersebut. "Dari 10 area prospektif yang direkomendasikan, masih ada beberapa area prospektif yang juga terdapat di Indonesia barat," tutur Dwi Soetjipto.
Selain Blok Sakakemang di Sumatera Selatan, dua area prospektif lainnya di Indonesia barat yang direkomendasikan SKK Migas yakni di wilayah utara dan tengah Sumatera.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan kegiatan eksplorasi di Blok Sakakemang, Sumatra Selatan, berpotensi menemukan cadangan gas baru untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Kepala SKK Migas mengatakan Repsol pada 2018 memutuskan untuk melakukan pengeboran ke-2 di dalam Blok Sakakemang. Sumur Kaliberau Dalam 2X (KBD2X) ditajak pada 20 Agustus 2018 dengan target fractured basement. Lokasi sumur berada sekitar 60 km dari lapangan gas raksasa Suban.
Pada awal Februari 2019, Repsol dan SKK Migas menemukan potensi cadangan dengan kedalaman sumur mencapai target 2430 MD. Keberhasilan sumur KBD 2X akan membuka eksplorasi dengan target fractured basement di Sumatra Selatan hingga ke Sumatra Tengah.