REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan minyak asal Amerika Serikat Chevron menyatakan komitmennya dalam pengembangan proyek ultra laut dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD). Hal itu disampaikan para petinggi Chevron di depan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat memperkenalkan President Chevron Asia Pacific yang baru Nigel Hearne, sekaligus berpamitan presiden Chevron Asia Pacific sebelumnya Steve W Green, Selasa (19/2).
Dalam kesempatan itu, Chevron juga melaporkan revisi proposal pengembangan atau plan of development (PoD) IDD yang sudah disampaikan kepada Pemerintah.
"IDD kita bicarakan jadi kita sudah konfirmasi kita sampaikan ke wakil presiden bahwa kita sudah masukkan proposal, POD yang sudah direvisi," ujar Senior Vice Presiden Policy and Government and Public Affairs Chevron, Wahyu Budiarto di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (19/2).
Menurutnya, saat ini pembahasan terus dilakukan. Ia pun berharap segera ada solusi untuk melaksanakan proyek tersebut. "Kita sedang membicarakan dengan pemerintah, semoga bisa menemukan solusi agar bisa melaksanakan project tersebut," ujar Wahyu.
Wahyu juga belum mau memaparkan besaran investasi yang dituangkan dalam proposal pengembangan IDD tersebut. Termasuk apakah dibicarakan dengan Wapres JK.
"Kita masih dalam pembicaraan, yang penting kita mencari solusi agar bisa melaksanakn project itu, terus terang aja nggak membicarakan yang detil," ujarnya.
Selain itu, Wahyu juga mengungkap pertemuan dengan Wapres juga melaporkan transisi pelepasan blok Rokan ke Pertamina. Menurutnya, pihaknya menghormati keputusan Pemerintah melepas Rokan kepada Pertamina.
"Kami bicarakan juga sangat menghormati keputusan Pemerintah untuk Rokan dilanjutkan operasinya dengan pertamina di 2021, dan kita sedang bekerja dengan Pertamina, agar memastikan transisinya lancar," katanya.