Selasa 19 Feb 2019 08:14 WIB

Yogyakarta Terus Berbenah Kembangkan Wisata Halal

New Yogyakarta International Airport (NYIA) nilai tambah dorong potensi wisata halal.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nashih Nashrullah
Kawasan Tugu Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq.
Kawasan Tugu Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mengembangkan wisata halal. 

Terlebih, dengan adanya penerbangan langsung internasional di New Yogyakarta International Airport (NYIA) nantinya, menjadi nilai tambah untuk mendorong potensi wisata halal di DIY. 

Baca Juga

"Misalkan nanti dari ada direct flight dari Timur Tengah, ada halal tourism, itu yang kita dorong," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo kepada Republika.co.id, Selasa (19/2). 

Dia berpendapat meningkatkan wisata halal di DIY, dapat dilakukan dengan mendorong para pelaku pariwisata untuk memiliki standar. Baik dari segi layanan maupun infrastruktur penunjang pariwisatanya sendiri. 

"Kalau hotel misalnya nanti ada sertifikasi halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia), itu bisa menambah ranking kita. Kalau di rata-rata, halal tourism tingkat nasional kita (DIY) di nomor lima," kata Singgih. 

Tidak hanya penginapan, kata dia, restoran pun juga dipersiapkan untuk mendapat sertifikasi halal. Hal ini tentu akan menjadi nilai plus bagi pengambangan wisata halal di DIY.  

"Kita beberapa hotel dan restoran sudah ada standar MUI. Hotel syariah juga sudah ada, walaupun jumlahnya masih kecil. Ini terus kita dorong," katanya.  

Sebelumnya, Angkasa Pura 1 menyatakan NYIA akan mulai menerima penerbangan internasional pada April nanti. Artinya, akan ada enam penerbangan internasional dari Bandara Adisutjipto yang dialihkan.  

Penerbangnan itu di antaranya, Air Asia dan Silk Air dengan rute Singapuran dan Kuala Lumpur. April nanti, operasional landasan akan diusahakan 100 persen.  

Secara umum pembangunan NYIA disebut telah mencapai 36 persen. Verifikasi untuk siap atau tidaknya NYIA dioperasikan, akan dilakukan  Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada 14 sampai 15 Maret 2019 mendatang. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement