Ahad 17 Feb 2019 17:54 WIB

PGN dan Pertagas Bersinergi Jadi The Gas

Dengan kehadiran The Gas diharapkan penguatan industri gas nasional akan terealisasi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Dirut PT Perusahaan Gas Nasional (PGN) Gigih Prakoso.
Foto: Antara/Ardiansyah
Dirut PT Perusahaan Gas Nasional (PGN) Gigih Prakoso.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) bersama Pertamina Gas (Pertagas) membuat branding baru, The Gas, sebagai citra baru industri gas Tanah Air. Branding baru ini juga sejalan dengan konsep subholding gas yang menggabungkan kerja dua perusahaan yang khusus menangani sektor gas Indonesia.

Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan dengan adanya subholding gas dan branding baru The Gas, maka harapannya penguatan industri gas nasional akan terealisasi. Terutama, pengelolaan infrastruktur gas dalam rantai distribusi dan transmisi, mayoritas dimiliki oleh Sub Halding Gas.
 
"Dengan begitu, ongkos operasional bisa ditekan, serta menghapus kebijakan maupun strategi tumpang tindih antar anak usaha milik negara," ujar Gigih, Sabtu (16/2).
 
Seperti diketahui, Holding BUMN Migas yang dipimpin oleh PT Pertamina (Persero) telah terbentuk secara resmi pada April 2018. Adapun sebagai lanjutan dari kebijakan pemerintah tersebut yang masih dalam rangkaian Holding BUMN Migas, pada 28 Desember 2018 telah resmi proses integrasi Pertagas ke PGN yang menjadikan PGN sebagai subholding gas.
 
"Sebagai subholding gas, PGN akan menjadi leader dalam pengelolaan usaha gas bumi dari downstream hingga upstream," kata Gigih.
 
Dengan terintegrasinya infrastruktur PGN dan Pertagas, secara langsung subholding gas ini menguasai Iebih dari 96 persen portofolio hilir gas. Hal inipun akan menyukseskan ketercapaian target RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) hingga tahun 2025 di antaranya  sebanyak 4,7 juta Sambungan Rumah Tangga (SRT) baru, 6.302 km pipa hilir, dan 5.437 km pipa hulu.
 
Dari sisi keuangan, integrasi Pertagas di bawah PGN akan menuai benefit. Berdasarkan hitung-hitungan, pembentukan subholding gas akan memberikan benefit sebesar 77 juta dolar AS, bahkan pada tahun 2022 benefit itu bisa membesar hingga 132 juta dolar AS.
 
Terkait kinerja, subholding gas akan menggarap beberapa program pada tahun ini. Program itu antara lain target niaga gas bumi sebesar 936BBTUD, jumlah pelanggan 364.808. Selain panjang jaringan pipa sepanjang 10.547 km dan transportasi gas bumi sebanyak 2.189 MMScfd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement