REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk unit Pusat Tani uang berperan memberikan pelayanan informasi kepada petani, peternak, nelayan, serta pembudidaya ikan di Indonesia. Rektor IPB Arif Satria menjelaskan, Pusat Tani IPB dibentuk untuk meningkatkan kontribusi IPB kepada bangsa.
“Karena penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dirasa lebih efektif dan efisien dalam penyelenggaraan transfer inovasi pertanian, maka Pusat Tani IPB ini kami buat,” kata Arif pada keterangan rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/2).
Dia menjelaskan, Pusat Tani IPB dapat meningkatkan akses informasi dari peneliti yang ada sehingga proses transformasi ilmu yang ingin disampaikan ke petani dapat terbarukan dan update. Dia juga menyebut, Pusat Tani IPB diproyeksi sebagai medja komunikasi inovasi baru yang dimiliki IPB untuk disampaikan kepada petani.
Salah satu mekanisme transfer komunikasi dari peneliti ke petani, kata Arif, dapay memanfaatkan jaringan internet serta komunikasi yang dapat doakses melalui komputer dan multimedia interaktif digital. Hal itu agar proses transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki di bidang pertanian dapat tersurkan secara cepat ke petani.
“Pusat Tani IPB bisa memberi pelayanan secara langsung dan daring ke petani di seluruh Indonesia. Dengan ini kami berharap para petani dapat semakin tercerahkan dengan inovasi-inovasi yang kami miliki,” ujarnya.
Dia juga menyebut, Pusat Tani IPB bukan semata-mata arus informasi yang sifatnya satu arah, yakni dari peneliti ke petani saja. Informasi, kata dia, dapat juga disampaikan dari petani kepada para peneliti karena masukan-masukan serta informasi yang diberikan petani sangat diperlukan oleh peneliti. Hal itu agar temuan-temuan yang dibuat IPB untuk petani dapat didiseminasikan ke seluruh Indonesia.
Arif menjelaskan, Pusat Tani IPB memanfaatkan artificial intelligence atau kecerdasan buatan dalam layanannya. Menurut dia, kecerdasan buatan itu dapat mengefisiensikan peran dari para ahli sebab sudah diakomodasi oleh kecerdasan buatan yang disusun.
“Pengelolaan big data yang kami himpun ini bisa memberi saran ke petani di seluruh Indonesia, dapat diakses secara mudah,” katanya.