REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak memperpanjang kenaikannya pada akhir perdagangan Jumat (1/2). Kenaikan ini karena rig minyak yang dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan energi AS menurun tajam minggu ini dan pertumbuhan lapangan kerja yang kuat di Amerika Serikat pada Januari, mengangkat ekspektasi investor di sisi permintaan.
Jumlah rig minyak di Amerika Serikat turun 15 rig menjadi 847 rig pada pekan ini yang berakhir 1 Februari. Hal ini menandai level terendah sejak Mei 2018.
Sebagai indeks utama untuk mengukur produksi minyak di masa mendatang, penurunan jumlah rig AS menawarkan bantuan untuk pasar yang diliputi oleh kekhawatiran kelebihan pasokan sejak akhir 2018. Di sisi ekonomi, pasar tenaga kerja AS terus mencatat kenaikan lapangan kerja dan kenaikan upah pada Januari, menopang kekuatan ekonomi AS yang terseret oleh penutupan pemerintah selama 35 hari.
Daftar gaji (payrolls) nonpertanian AS yang disesuaikan secara musiman melonjak 304.000 pada Januari, pertumbuhan terbesar sejak Februari lalu. Upah meningkat setidaknya tiga persen dari tahun ke tahun, naik untuk bulan keenam berturut-turut, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat (1/2).
Pertumbuhan pekerjaan terutama tampak dalam pekerjaan di lokasi-lokasi konstruksi, pengecer dan layanan bisnis serta di restoran, hotel dan taman-taman hiburan.
Namun, tingkat pengangguran juga naik menjadi 4,0 persen, sedikit naik dari bulan sebelumnya yang hanya 3,9 persen. Ini merupakan angka tertinggi baru dalam tujuh bulan terakhir.
Departemen Tenaga Kerja AS menyalahkan pertumbuhan tingkat pengangguran Januari pada penutupan pemerintah sejak akhir Desember 2018. Hal itu menyebabkan ribuan pekerja federal dihitung sebagai PHK sementara.
Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, naik 1,47 dolar AS menjadi menetap pada 55,26 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 0,89 dolar AS menjadi ditutup pada 62,79 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.