Kamis 31 Jan 2019 16:57 WIB

Sri Mulyani Curhat Soal Investasi Asing tak Sesuai Harapan

Pertumbuhan investasi asing sepanjang 2018 terhambat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara pada DBS Asian Insights Conference 2019 di Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan paparannya saat menjadi pembicara pada DBS Asian Insights Conference 2019 di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berjanji pemerintah akan menjaga momentum perbaikan investasi yang sedang berjalan saat ini. Terlebih lagi, menurutnya, sepanjang 2018 pertumbuhan penanaman modal asing (PMA) belum sesuai harapan.

Ditemui usai sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (31/1), Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan investasi asing sepanjang 2018 terhambat karena tekanan yang menimpa negara-negara di dunia akibat ketidakpastian global. Alhasil, investor asing mengkaji kembali kondisi ekonomi suatu negara, termasuk Indonesia, untuk menanamkan modalnya.

"Ketidakpastian yang terjadi sepanjang tahun lalu itu memengaruhi sentimen di keseluruhan negara di dunia. Dampaknya terhadap FDI (investasi asing langsung) dan investasi jangka pendek," kata Sri Mulyani.

Namun, kata Sri Mulyani, aliran dana asing (capital inflow) telah pulih dan kembali menggeliat dalam November-Desember 2018. Hal itu mengantarkan munculnya kembali momentum investasi di dalam negeri.

Meningkatnya investasi dalam negeri terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan yang pada 2018 mencapai 12,9 persen (yoy), derasnya investasi di pasar obligasi, dan konsumsi swasta yang masih positif.

Oleh karena itu, Sri Mulyani memastikan akan terus menjaga momentum investasi di tahun yang penuh dinamika politik ini. Bendahara Negara akan mengoptimalkan instrumen fiskal, yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) guna menstimulus investasi.

Selain itu, dorongan untuk konsumsi juga akan disalurkan dengan insentif pajak, seperti libur pajak (tax holiday) dan pengurangan pajak (tax allowance). Pemerintah juga akan mengeluarkan kebijakan kemudahan ekspor dan impor barang. Kemudian, kata dia, pemerintah terus membangun infrastruktur guna mempermudah kegiatan usaha.

"Pemerintah akan terus menggunakan instrumen-instrumen kebijakan di dalam rangka mendorong investasi secara sehat," ujar Ani, sapaan akrab Sri Mulyani.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Rabu (30/1) mengumumkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang 2018 mencapai Rp 324,8 triliun atau tumbuh 25,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 262,3 triliun.

Sementara, realisasi penanaman modal asing (PMA) sepanjang 2018 sebesar Rp 392,7 triliun atau turun 8,8 persen dibandingkan 2017 yang mencapai Rp 430,5 triliun. PMA itu sebesar 94,3 persen dari target yang sebesar Rp 765 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement