Senin 28 Jan 2019 19:20 WIB

Harga Bahan Bakar Nabati Februari Naik 10 Persen

Harga rata-rata CPO mengalami kenaikan dari Rp 5.872 menjadi Rp 6.628 per kilogram

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menghitung untung-rugi pemakaian biodiesel.
Foto: Republika
Menghitung untung-rugi pemakaian biodiesel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Pasar (HIP) Harga Bahan Bakar Nabati (BBN) untuk biodiesel periode Febuari meningkat 10 persen. Dibandingkan periode Januari yang sebesar Rp 6.371 per liter, harga pada Februari naik menjadi Rp 7.015 per liter.

Salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO). Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan harga rata-rata CPO Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) periode 15 Desember 2018 hingga 14 Januari 2019 mencapai Rp 6.628 per kilogram (kg). Periode 15 November-16 Desember 2018 sebesar Rp 5.872 per kg.

Hal itu lah yang menjadi pemicu naiknya harga biodiesel. "Kenaikannya dipicu oleh harga rata-rata CPO," kata Agung, Senin (28/1).

Meski begitu, harga HIP BBN Biodiesel Februari, masih lebih rendah dari tahun 2018 periode yang sama. Saat itu, harga Biodiesel mencapai Rp 7.962 per liter. Di sisi lain, harga Bioetanol pada Februari justru turun menjadi Rp 10.235 per liter atau turun dibandingkan Januari yaitu sebesar Rp 10.274 per liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement