REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT PP (Persero) Tbk terus mengembangkan konstruksi digital seperti di sejumlah negara maju dengan konsep Building Information Modeling (BIM).
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi itu mulai menerapkan BIM secara resmi sejak 2015 lalu. BIM menjadi proses wajib di seluruh proyek baru perseroan tahun lalu. Mulai dari proses tender, pelaksanaan hingga serah terima proyek.
"Dengan penerapan BIM ini, pelaksanaan konstruksi menjadi lebih cepat, akurat, efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari stakeholder," kata Kepala Divisi Perencanaan Strategis, Riset dan Teknologi PTPP, Ni Made Sasanti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (24/1).
Pengembangan konstruksi digital tersebut membuat emiten berkode PTPP mendapat penghargaan dari Glodon Indonesia dalam ajang Global BIM Award Partnership. Penghargaan yang diterima Perseroan atas implementasi BIM, antara lain Glodon BIM Competition 2018 (2 pemenang), dan Tekla BIM Asia Awards 2018 (Nominasi 3 Besar)
Dalam tiga tahun terakhir, PTPP telah mengembangkan teknologi digital untuk dapat di implementasikan pada pekerjaan konstruksi lapangan, seperti photogrammetry, geolistrik (ERT), AR- VR-MR untuk kontruksi, laser scan, hingga printer 3D untuk konstruksi.
Selain sebagai pelopor penerapan BIM di Indonesia, Perseroan juga merupakan pelopor penerapan ERP di perusahaan kontruksi Indonesia dan telah go life sejak 2017, dimana mengintegrasikan seluruh proses bisnis di perusahaan.
Pengembangan BIM dan ERP ini menjadi bagian dari program Digital Transformation PTPP, dimana telah bertranformasi dari doing digital menjadi being digital. Selain itu, Perseroan telah memiliki Road Map Digital Construction (IT Master Plan 2018 - 2022).