Kamis 24 Jan 2019 23:10 WIB

Food Station Tjipinang Investasi Rp 5 Miliar di Kerinci

Investasi ini merupakan realisasi progrm wajib tanam bawang putih bagi importir

Sentra baru bawang putih
Sentra baru bawang putih

REPUBLIKA.CO.ID, KERINCI -- BUMD sektor pangan Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang, menginvestasikan Rp 4 miliar sampai Rp 5 milliar untuk program wajib tanam bawang putih. Investasi dilakukan di wilayah seluas 50 hektare di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Arief Prasetyo mengatakan penanaman bawang putih di Kabupaten Kerinci ini merupakan bagian lahan terbesar dari total target penanaman seluas 167 hektare (ha) yang digarap tahun ini.

"Dari 167 hektare, memang yang paling besar di Jambi seluas 50 hektare. Biaya investasinya rata-rata sekitar Rp80 juta sampai Rp100 juta per hektare," kata Arief saat dihubungi Antara dari Jambi, Kamis.

Ada pun penanaman bawang putih ini merupakan bagian dari realisasi program wajib tanam sesuai Peraturan Menteri (Permentan) Nomor 16 Tahun 2016 yang menyebutkan bahwa setiap importir bawang putih diwajibkan menanam 5 persen dari total izin yang diajukan.

Food Station sebagai pemegang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) mendapatkan rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian sebesar 20.000 ton. Alhasil, produksi bawang putih yang harus dicapai perusahaan yakni sebesar 1.000 ton dari 167 ha lahan.

Arief menjelaskan penanaman bawang putih di Kabupaten Kerinci ini bekerja sama dengan PTPN VI menggunakan lahan perkebunan teh yang memasuki program replanting atau penanaman ulang teh.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian pada Kamis siang melakukan kunjungan ke lahan tanam bawang putih milik Food Station di Kabupaten Kerinci.

Dari target penanaman seluas 50 ha, sekitar 4 ha lahan sudah ditanami dengan umur 2-3 minggu, sedangkan sisanya masih proses olah tanah dan pemasangan mulsa plastik.

"Dengan pola replanting di sela penanaman teh, masih ada waktu 10 bulan untuk dua kali menanam bawang putih. Kondisi geografisnya sangat bagus sekali untuk bawang putih," kata Suwandi.

Suwandi menargetkan produktivitas bawang putih milik Food Station bisa mencapai 8 ton per ha sehingga bisa menghasilkan 400 ton.

Food Station menggunakan bibit bawang putih asal Taiwan yang dibeli dengan harga Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu per kg. Biasanya, dalam satu hektare lahan diperlukan 600 kg sampai 1 ton bibit bawang putih.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement