REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pertamina Persero berencana mengembangkan 400 unit Pertashop di Jawa Timur. Ini sebagai bagian dari program 2.000 Pertashop yang akan dibangun pada 2019 secara nasional.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Persero, Mas'ud Khamid mengatakan pembangunan Pertashop adalah bagian dari upaya memperluas jangkauan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh pelosok Tanah Air.
"Sebenarnya program ini sudah mulai diluncurkan sejal triwulan III 2018. Sebagai pilot project, Pertashop sudah dikembangkan di 10 desa di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Dan di tahun ini ada 2.000 Pertashop yang akan dibangun secara nasional, 400 unit berada di Jatim," kata Masud.
Ia mengatakan, Pertashop menyediakan berbagai produk Pertamina seperti Pertamax series, oli dan pendingin ruangan, dan Pertamina juga akan membangun bengkel dan fasilitas lainnya.
Pertamina juga akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang akan mengelola beberapa Pertashop, dan yang membangun dan berinvestasi adalah Pertamina.
"Bumdes hanya pengelola saja. Dan nanti akan ada sharing laba. Sinergi group BUMN juga akan kami lakukan untuk mengetahui Bumdes mana yang sudah siap dan telah memiliki lokasi yang visible," katanya.
Ada tiga jenis atau kelas Pertashop yang dikembangkan sesuai dengan lokasi dan kondisi pasar, yakni silver, yaitu Pertashop yang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 1000 kilo liter.
Kedua Gold, yaitu Pertashop yang memiliki kapasitas tanki timbun 2.500 KL dan ketiga jenis Platinum yang memiliki kapasitas tangki timbun 5000 KL, dengan total investasi yang dibutuhkan untuk membangun Pertashop mencapai sekitar Rp100 juta hingga Rp200 juta per unit.