Selasa 22 Jan 2019 05:15 WIB

Pemerintah Waspadai Dampak Pelambatan Ekonomi Cina

Pemerintah akan berupaya memperluas pasar ekspor ke destinasi potensial

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan ekonomi Cina melambat.
Foto: Reuters
Pertumbuhan ekonomi Cina melambat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mewaspadai dampak perlambatan ekonomi di Cina terhadap perekonomian Indonesia. Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Adrianto menilai, hal itu bisa berdampak negatif pada kinerja ekspor Indonesia.

"Kalau perlambatan ekonomi di Cina disertai penurunan impor tentu akan punya dampak ke ekspor kita," kata Adrianto ketika dihubungi Republika, Senin (21/1).

Untuk mengantisipasi dampak pelemahan tersebut, kata Adrianto, pemerintah akan berupaya memperluas pasar ekspor ke destinasi potensial salah satunya Afrika.

Kendati demikian, dia menyampaikan, ekspor nonmigas Indonesia ke Cina pada 2018 belum terdampak perlambatan. Dia mengatakan, ekspor ke Cina pada 2018 adalah sebesar 24,39 miliar dolar AS. Angka itu masih meningkat dibanding ekspor 2017 yang hanya sebesar 21,35 miliar dolar AS.

Sementara itu, pertumbuhan investasi diperkirakan masih relatif cukup kuat pada 2018. Hal itu, ujarnya, akan menjadi penopang laju pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu.

"Pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan 5,15 persen, dan investasi tumbuh 6,72 persen," kata Adrianto.

Untuk diketahui, Cina telah mengumumkan pertumbuhan ekonominya pada 2018 hanya sebesar 6,6 persen. Angka itu merupakan pertumbuhan terkecil sepanjang 28 tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement