Ahad 20 Jan 2019 22:37 WIB

Mentan Bidik Santri Turun ke Pertanian

Diharapkan para santri memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama santri saat mengunjungi pondok pesantren.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama santri saat mengunjungi pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) dalam waktu dekat akan meluncurkan program Santri Tani Milenial. Hal ini membuat Menteri Pertanian Amran Sulaiman didaulat menjadi Bapak Santri Nasional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri dalam keterangan pers, Ahad (20/1). Kuntoro menjelaskan, program ini merupakan upaya kepedulian pemerintah terhadap kaum muda, terutama kelompok santri. "Diharapkan para santri memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka," katanya.

Program Santri Tani Milenial merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap perjuangan santri dan ulama yang selama ini telah menjadi bagian terdepan dalam berjuang melawan bangsa penjajah. Peluncuran program tersebut direncanakan akan dilakukan di Tasikmalaya, Jawa Barat. Tasik menjadi pilihan lantaran dikenal sebagai daerah yang banyak dihuni oleh para santri.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum merespons positif program yang diusulkan oleh Amran. Program Santri Tani Milenial bisa membangun kemandirian santri.

"Dengan program ini, kami yang lahir dari kalangan pesantren dan termasuk santri merasa bangga atas perhatian pak menteri.Karena itu, kami nobatkan beliau sebagai bapak santri nasional," ujar dia saat berkunjung ke Tasikmalaya, Rabu (16/1) lalu.

Sebagai bagian dari program Santri Tani Milenial, pemerintah akan memberikan beragam bantuan berupa bibit ayam, traktor dan benih tanaman. Bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan santri di setiap daerah. Forum pesantren yang akan merapatkan bentuk bantuannya.

Ia pun mengajak semua kaum santri untuk bertani atau bercocok tanam. "Santri tidak hanya memiliki karakter keimanan dan ketakwaan, santri juga harus bisa dalam bidang pertanian," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement