Rabu 24 Sep 2025 15:18 WIB

Mentan Amran Beri Solusi Cepat dan Jawab Aspirasi Petani Indramayu

Petani yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu melakukan penyampaian aspirasi.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman  menuntaskan semua aspirasi yang disampaikan oleh petani Indramayu di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (24/9/2025).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuntaskan semua aspirasi yang disampaikan oleh petani Indramayu di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (24/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman  menuntaskan semua aspirasi yang disampaikan oleh petani Indramayu di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (24/9/2025). Amran langsung membuka ruang dialog, menemui perwakilan petani, dan menyelesaikan persoalan petani.

“Saya mau dengar langsung aspirasi karena yang dibawa adalah suara petani Indonesia. Pemerintah adalah pelayan rakyat, jadi setiap keluhan petani adalah masalah saya juga,” kata Mentan Amran saat dialog bersama perwakilan petani.

Dalam pertemuan itu, Mentan Amran langsung menjawab tuntutan dari petani. Salah satunya, permasalahan pupuk bersubsidi di Desa Sumbon, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu. Petani melaporkan harga jual pupuk di atas Rp 300.000 per kuintal, melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 2.250 per kilogram untuk urea dan Rp 2.300 per kilogram untuk phonska.

Menanggapi hal itu, Mentan Amran langsung menelepon Direktur Supply Chain Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) dan memerintahkan Direktur Pupuk Kementan untuk menindak distributor ataupun pengecer yang melakukan penyelewengan harga pupuk.

“Sekarang cek. Cabut izinnya mulai hari ini. Itu menyusahkan petani kita,” kata dia.

photo
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuntaskan semua aspirasi yang disampaikan oleh petani Indramayu di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (24/9/2025). - (Kementan)

Selain itu, Amran menjawab harapan petani di Kecamatan Kroya yang kesulitan pengairan. Ia segera berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Jawa Barat dan Direktur Irigasi Pertanian Kementan untuk menunjang infrastruktur irigasi dan perpompaan.

“Ini harus segera diselesaikan. Besok tim Kementan turun dan ketemu petaninya, selesaikan irigasi dan perpompaannya,” kata dia.

Amran juga memenuhi tuntutan terkait modernisasi alsintan di Indramayu. Ia segera memerintahkan pembentukan brigade pangan di Kecamatan Kroya dan menurunkan alsintan seperti hand tractor.

Tidak hanya itu, Mentan Amran juga akan mendorong dan mengawal kelembagaan petani serta pengelolaan tanah hutan.

“Intinya kami adalah pelayan rakyat. Kami akan monitor semua aspirasi Bapak Ibu. Doakan, jika tidak ada cuaca ekstrem, kita bisa swasembada pangan lebih cepat,” kata Amran.

Seperti diketahui, sebanyak 1.200 petani yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu melakukan aksi penyampaian aspirasi. Mereka membawa empat tuntutan, yaitu memasukkan kelembagaan petani dalam UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, modernisasi alsintan, peningkatan fasilitas irigasi dan reforma agraria.

Damuri, Ketua Serikat Tani Indramayu merasa bangga dengan perhatian Mentan Amran yang peduli dan langsung memberikan solusi konkret bagi mereka.

“Kami menyampaikan keluhan langsung direspons cepat. Jangankan pupuk, persoalan pengairan akan langsung dicek. Terima kasih Mentan Amran yang memberikan jawaban yang membuat hati kami tenang dan bahagia,” kata Damuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement