Jumat 18 Jan 2019 21:18 WIB

Kemenhub Sepakati Pembangunan Bandara Kalteng

Bandara ini akan mendukung kegiatan ekonomi dan wisata Kalteng khususnya Murung Raya

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sesditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Nur Isnin
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sesditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Nur Isnin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan pemerintah Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal tersebut terkait pembangunan dan pengoperasian Bandara Tira Tangka Balang di kabupaten tersebut. 

Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiartono mengharapkan pembangunan dan pengoperasian infrastruktur transportasi udara di daerah tersebut dapat dimanfaatkan. "Terutama untuk melayani masyarakat pengguna jasa angkutan udara dari dan ke Kabupaten Murung Raya," kata Isnin, Jumat (18/1). 

Dia menginginkan penandatanganan tersebut juga dapat mempercepat pembangunan dan pengoperasian bandara. Menurutnya, bandara tersebut juga dapat mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan, dan peningkatan potensi wisata khususnya di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah. 

Isnin juga mengapresiasi dukungan pemerintah daerah setempat dengan mendorong kehadiran Bandara Tira Tangka Balang untuk pelayanan transportasi yang lebih baik kepada masyarakat. "Bandar Udara merupakan satu keharusan, untuk itu kami berterima kasih atas dukungan pemerintah setempat yang peduli terhadap kebutuhan masyarakatnya," ujar Isnin.

Murung Raya merupakan Kabupaten terluas di Pulau Kalimantan mencapai 27 ribu kilometer persegi. Jarak tempuh dari Murung Raya menuju Kota Palangkaraya sebagai ibukota Kalimantan Tengah sepanjang 400 kilometer bisa mencapai sembilan jam dengan transportasi darat.

Untuk itu, pembangunan bandar udara yang lokasinya tepat berada di jantung Pulau Kalimantan tersebut diharapkan mampu meningkatkan perekonomian di wilayah sekitarnya terutama melalui sektor pariwisata. Bupati Murung Raya Perdie M Yoseph mengatakan pengembangan bandara akan terlaksana dengan baik.

Perdie mengatakan pihaknya sudah membebaskan lahan seluas 82 hektare yang sempat terkendala untuk lokasi bandar udara dengan menggunakan APBD. "Kami juga sudah membangun jalan akses 750 x 60 meter," tutur Perdie. 

Perdie berharap melalui kehadiran bandara tersebut dapat meningkatkan potensi daerah. Sebab menurutnya tanpa fasilitas bandara akan terus tertinggal oleh daerah-daerah lain.

Selanjutnya, Perdie menginginkan bandara tersebut dapat diselesaikan dan beroperasi pada akhir 2022 sehingga dapat meningkatkan potensi daerah. "Karena saat ini sektor perkembangan pariwisata, sumber daya alam dan kebudayaan kami seperti terkendala oleh sarana transportasi. Jadi kehadiran transportasi udaralah harapan kami," jelas Perdie. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement