Jumat 18 Jan 2019 09:39 WIB

Darmin: Pelaksanaan B20 Sudah Baik

Penyaluran FAME tahun 2018 sebesar 3.478.825 kiloliter.

Menghitung untung-rugi pemakaian biodiesel.
Foto: Republika
Menghitung untung-rugi pemakaian biodiesel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelaksanaan kebijakan penggunaan biodiesel (B20) untuk mengurangi impor solar, sudah berjalan dengan baik. Hingga akhir 2018, penyaluran minyak nabati atau lemak hewan yang telah melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi (FAME) hampir 90 persen.

"Perkembangan B20 sudah lumayan baik," kata Darmin saat ditemui usai rapat koordinasi membahas pengawasan kebijakan B20 di Jakarta, Kamis (17/1).

Darmin mengatakan peningkatan penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar terlihat dari realisasi kumulatif penyaluran FAME yang hampir mencapai 90 persen. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan penyaluran FAME tahun 2018 sebesar 3.478.825 kiloliter (kl), atau 86 persen dari target penyaluran FAME sebesar 4.041.358 kl. Penyaluran untuk Public Service Obligation (PSO) sebesar 2.720.753 kl atau 94 persen periode Januari-Desember dan Non-PSO 758.072 kl atau 66 persen periode September-Desember.

Baca juga, Negara Kantongi Penghematan Solar Sebesar 937 Juta Dolar AS

Dengan penggunaan FAME ini, maka minyak sawit bisa dipakai 100 persen untuk seluruh kendaraan diesel. FAME juga dapat digunakan untuk pencampuran dengan solar pada tingkat tertentu, seperti 20 persen.

"Pemerintah sangat mengapresiasi kemajuan kinerja ini," kata Darmin.

Untuk tahun 2019, pemerintah menetapkan target penyaluran FAME pada kisaran 6,2 juta kl. Realisasi yang ditargetkan bisa mencapai di atas 93 persen.

Terkait konfigurasi 25 titik serah untuk Tangki Bahan Bakar Minyak (TBBM), juga sudah dilakukan pengoperasian dua floating storage di Balikpapan mulai Januari 2019 dengan penerimaan perdana FAME berasal dari PT Wilmar Bioenergi. Namun, menurut Darmin, penggunaan floating storage di TBBM Tuban masih terkendala karena potensi ranjau laut dan ombak yang besar pada musim Barat atau Timur.

"Sebelum hal ini diatasi, penyaluran FAME yang seyogyanya dilakukan melalui laut ke floating storage Tuban, dialihkan ke beberapa TBBM lain, seperti semula," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement