Rabu 16 Jan 2019 16:00 WIB

Menteri BUMN: Mana Ada Usaha yang Mau Rugi?

Aset BUMN meningkat dari Rp 4.577 triliun menjadi Rp 7.817 triliun sepanjang 2018

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) seusai meresmikan Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi di Rest Area KM 538, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) seusai meresmikan Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi di Rest Area KM 538, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali menimpali isi pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal ancaman bangkrutnya sejumlah BUMN. Rini meminta Prabowo menyampaikan analisis dengan data.

Meski Rini mengakui bahwa ada periode kinerja BUMN yang tak sesuai target, namun ia selalu menekankan pada direksi agar korporasi bisa mencetak untung dan menyejahterakan karyawan.

"Mana ada usaha yang mau rugi? Tapi ada waktu-waktu di mana keadaan tidak seperti yang kita harapkan, tapi yang penting bisa atasi. Kami juga menyadari bahwa tidak semuanya BUMN tu hebat-hebat, ada memang yang harus kita survei," jelas Rini usai mendampingi Presiden Jokowi di Sentul, Bogor, Rabu (16/1).

Rini juga menegaskan bahwa pihaknya berusaha membuat seluruh BUMN transparan dalam menyampaikan laporan keuangan dan bisa melaju menjadi pemain global.

Kementerian BUMN mencatat bahwa aset BUMN mengalami peningkatan dari Rp 4.577 triliun menjadi Rp 7.817 triliun sepanjang 2018 lalu. Laba BUMN juga tercatat naik dari Rp 148 triliun menjadi Rp 218 triliun pada 2018.

Sementara pajak dan dividen dari BUMN kepada negara tercatat ada Rp 218 triliun menjadi Rp 260 triliun pada 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement