REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Indonesia Asahan (Inalum), Budi Gunadi Sadikin menjelaskan cadangan yang dimiliki di bawah tambang PT Freeport Indoensia (PTFI) masih melimpah. Budi menjelaskan selain tambang bawah tanah yang akan dikembangkan tahun depan, masih ada cadangan lain yang belum di eksplorasi.
Budi menjelaskan untuk tambang dalam saja yang saat ini sedang dipersiapkan memiliki kedalaman kurang lebih sampai 600 kilometer. "Itu seperti Jakarta - Surabaya, itu kalau dikembangkan merupakan cadangan yang berpotensi," ujar Budi di Komplek DPR RI, Selasa (15/1).
Budi menjelaskan selain tambang dalam tersebut juga ada tambang lain disebelah kiri sisi tambang yang saat ini. Budi menjelaskan, tambang tersebut bernama Kucing Liar. Dalam cadangan tersebut sudah terbukti ada dan akan berusia lebih dari 2041.
"Tambang ini cadangannya terbukti. Ini bisa diolah 30-40 tahun ke depan. Jadi kesempatan cadangan emas dan tembaganya masih banyak," ujar Budi.
Budi juga menjelaskan, cadangan yang cukup ini juga sudah diuji oleh para geologist. "Usia tambangnya, sebenarnya lebih dari 2041. Tambang kuciing liar, itu sebenernya punya cadangan yang strategik. Saya juga udah ngomong sama geologist. masih banyak juga potensi disana. Potensi cadangan baru masih terbuka," ujar Budi.