REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pertamina EP, melalui unit Asset 5 (PEP Asset 5) secara resmi menyalurkan gas dari sumur North Kutai Lama (NKL) ke PLN. Gas dari sumur NKL-1028 disalurkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tanjung Batu yang dikelola oleh PLN Sektor Mahakam, dengan menggunakan pipa 8 inci sepanjang kurang lebih 33 km dan pipa 6 inci sepanjang kurang lebih 6,8 km.
VP Oil and Gas Monetization (OGM) PT Pertamina EP Tata M. Tafip menjelaskan gas yang disalurkan tersebut sesuai dengan kesepakatan antara PEP Asset 5-PLN sebesar 5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dengan jumlah penyerahan minimum harian adalah 70 persen atau 3,5 MMSCFD. Perjanjian jual beli gas PEP Asset 5-PLN berlangsung untuk jangka waktu 5 tahun, berlangsung sejak Desember 2018 hingga 31 Desember 2023, dan dapat diperpanjang.
Tata menjelaskan penyaluran gas dari PEP Asset 5 ke PLN ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN yang dicanangkan pemerintah.
"Kami saling membutuhkan. PLN butuh pasokan gas untuk PLTGU Tanjung Batu dan kami memiliki gas dari sumur produksi NKL-1028 yang dikelola Pertamina EP Sangasanga. Setelah pembicaraan lebih lanjut, akhirnya disepakati kerja sama penyaluran gas dari PEP Asset 5 dengan PLN,” ujar Tata, Selasa (15/1).
Senada dengan hal tersebut, Asset 5 General Manager Irwan Zuhri menuturkan kerja sama ini memberikan keuntungan kepada semua pihak. Gas dari PEP Asset 5 ini akan membantu PLN dalam mengoperasikan turbin engine dengan kapasitas lebih dari 20 Megawatt (MW) dan mampu melayani lebih dari 20.000 pelanggan.
"Sellin itu, penggunaan gas dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit listrik sehingga ada penghematan. Bagi wilayah Kalimantan Timur sendiri, kerja sama PEP Asset 5-PLN ini meningkatkan rasio elektrifikasi bagi daerah-daerah yang belum teraliri listrik," kata dia.