Jumat 11 Jan 2019 15:09 WIB

Meski tak Besar, Mahalnya Tiket Pesawat Pengaruhi Inflasi

Meski berpengaruh, BI memastikan inflasi tak akan melebihi target.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Penumpang pesawat udara mengemasi barang bagasi mereka setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, Kamis (7/6).
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Penumpang pesawat udara mengemasi barang bagasi mereka setibanya di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatra Barat, Kamis (7/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksi mahalnya tiket pesawat dan kebijakan bagasi berbayar akan berpengaruh kepada inflasi. Saat ini beberapa maskapai Lion Air, Wings Air, dan Citilink Indonesia akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar serta di sisi lain masyarakat juga mengeluhkan mahalnya tiket pewasat. 

"Itu (kebijakan bagasi berbayar dan mahalnya tiket pesawat terbang) berdampak kepada inflasi," kata Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Jumat (11/1). 

Namun, kata Dody, dampak dari mahalnya tiket pesawat dan bagasi berbayar tidak akan begitu besar terhadap inflasi. Dia menegaskan sekalipun hal tersebut berdampak tapi tidak akan membuat kenaikkan inflasi melebihi target BI. 

Sebelumnya, Lion Air Group memastikan akan mengubah prosedur operasional standar bagasi tercatat dan kabin untuk penerbangan domestik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah memberikan izin tersebut namun dengan syarat perlu disosialisasikan selama dua pekan ke depan. 

Dengan begitu, penumpang penerbangan domestik Lion Air dan Wings Air hanya bisa mendapatkan layanna bagasi gratis sebesar tujuh kilogram. Jika berat bagasi kabin dan tercatat melebihi ketentuan tersebut maka harus membayar biaya kelebihan bagasi yang tarifnya berbeda di setiap rute dan beratnya. 

Begitu juga dengan Citilink Indonesia juga sudah mengumumkan secara rinci akan mengubah ketentuan bagasi tercatat dalam penerbangan domestik. "Khusus penumpang Citilink rute internasional seperti Jakarta-Penang, Banyuwangi-Kuala Lumpur, dan Denpasar-Dili tidak ada perubahan ketentuan bagasi," kata Amalia, Kamis (10/1). 

Di sisi lain, masyarakat juga mengeluhkan harga tiket pesawat terbang meski saat low season hingga memunculkan petisi di Change.org. Petisi tersebut ditujukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur Utama Garuda Indonesia, CEO Garuda Indonesia, dan CEO Lion Air. 

Dalam petisi tersebut, masyarakat mengeluhkan kenaikkan harga tiket penerbangan domestik meski pada low season. Bahkan dalam petisi yang dituliskan oleh Iskandar Zulkarnain itu menyebutkan harga tiket masih terpantau tinggi untuk beberapa bulan ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement