Selasa 08 Jan 2019 23:20 WIB

Wardah Tumbuh 30 Persen pada 2018

Faktor kampanye halal juga menjadi salah satu penguat dalam merebut pangsa pasar.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wardah Cosmetics.
Foto: Rahmawati La'lang/REPUBLIKA
Wardah Cosmetics.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri kosmetik halal menunjukkan perkembangan potensi yang cukup signifikan selama 2018. Salah satu pemain besar kosmetik halal Indonesia, Wardah mencatatkan pertumbuhan dengan sejumlah pencapaian.

Direktur PT Paragon Technology Innovation (Wardah), Nurhayati Subakat mengatakan ia tidak memiliki data pertumbuhan kosmetik halal secara total di tanah air. Namun pertumbuhan di Wardah mencapai 30 persen pada 2018. 

"Alhamdulillah kami masih bisa tumbuh diatas 30 persen pada tahun 2018, mengenai tren kosmetik halal apa meningkat, kami tidak punya data," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (8/1).

Tapi jika melihat data penjualan kuartal tiga industri kosmetik yang sudah go public dan sudah mendapat sertifikat halal, ada yang turun. Peningkatan penjualan Wardah, menurutnya karena kualitas yang terjaga, serta terus berinovasi.

Faktor kampanye halal juga menjadi salah satu penguat dalam merebut pangsa pasar. Untuk go internasional, Nurhayati masih berhati-hati membawa Wardah lebih jauh. Sampai saat ini, Wardah masih menyasar ekspor ke Malaysia. Jumlahnya terus meningkat dari tahun 2017. 

"Untuk ekspor ke negara lain, kemungkinan baru setelah tahun 2021, kami ingin memperkuat pasar di Indonesia terlebih dahulu," kata dia.

Sekarang, pasar kosmetik di Indonesia 80 persen dikuasai merek asing yang sudah mempunyai pabrik di Indonesia. Wardah, tambahnya sedang berusaha menjadi raja di negeri sendiri. Ia menilai persaingan di negara lain tentu akan lebih berat.

Tahun 2019, Wardah menargetkan memperbesar pangsa pasar Indonesia di semua kategori kosmetik. Saat ini Wardah baru nomor satu di kategori Make Up dan Moisturizer. Untuk jangka panjang, Wardah menargetkan nomor satu di semua kategori.

Meski demikian, seandainya ada permintaan, kapasitas pabrik Paragon siap memenuhi kosmetik global. Dalam rangka mendapatkan pendanaan, Nurhayati belum memprioritaskan untuk go public. "Kami akan Innitial Public Offering (IPO) kalau memang sudah diperlukan saja," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement