REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian ESDM mentargetkan pemasangan panel surya sebanyak satu juta unit selama 4 tahun hingga 2023 mendatang. Target ini sejalan dengan peraturan terkait PLTS Atap yang dikeluarkan pemerintah pada 1 Januari 2019 kemarin.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris menjelaskan dengan adanya aturan tersebut, maka masyarakat dan juga gedung gedung pemerintahan sudah bisa memulai memasang panel surya diatas bangunannya. Harapannya, dengan adanya panel surya ini maka kebutuhan listrik warga tidak lagi bergantung dari sumber energi fosil saja.

"Ya mungkin 3 sampai 4 tahun target 1 juta unit terpasang. Ini kan butuh juga kesadaran masyarakat untuk bisa memakai ini," ujar Harris di Ditjen EBTKE, Selasa (8/1).

Ia optimistis proyek ini mudah terealisasi mengingat jumlah pelanggan PLN ada lebih dari 40 juta. Artinya ada potensi yang besar untuk pelanggan PLN memasang listrik atap.

"Pelanggan kita itu kan ada puluhan juta ya, pelanggan PLN itu. Kalau nggak salah 40 jutaan pelanggan. Ya tidak semua kita berharap bisa. Kalau dapat 10 persennya saja sudah lumayan lah itu ya sampai 1 juta atap itu," paparnya.

Untuk satu juta unit panel surya tersebut dalam 4 tahun itu ditargetkan mencapai 1 gigawatt. "Iya dalam 1 giga (watt) itu kita ingin capai dalam beberapa tahun ini sebenarnya karena ada target dari perkumpulan surya atap itu untuk 1 gigawatt rooftop," tambahnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika