Selasa 08 Jan 2019 15:45 WIB

Serapan Biodiesel 2018 Capai 6 Juta Kiloliter

Total penggunaan biodiesel di dalam negeri tercatat sebesar 4,02 juta KL.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Menghitung untung-rugi pemakaian biodiesel.
Foto: Republika
Menghitung untung-rugi pemakaian biodiesel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan realisasi serapan biodiesel pada 2018 mencapai 6 juta kiloliter (KL). Angka ini diatas target yang dipasang pemerintah sebelumnya yang memperkirakan realisasi biodiesel sebesar 5,7 juta kiloliter.

Dengan adanya serapan yang mencapai target tersebut, maka penghematan yang bisa didapatkan pemerintah sebesar Rp 28,4 triliun. "(B20) sedikit banyak tujuannya kurangi impor solar. Impor solar pasti perlu devisa. Ada 4,02 juta KL yang gunakan biodiesel di dalam negeri, dan mampu hemat biaya sampai Rp 28,4 triliun, lumayan," ujar Rida di kantornya, Selasa (8/1).

Rida merinci, total penggunaan biodiesel di dalam negeri tercatat sebesar 4,02 juta KL. Sebanyak 3,5 juta KL di antaranya adalah pemakaian B20 baik untuk PSO dan non-PSO, sedangkan sisanya digunakan untuk pemakaian pabrik biodiesel itu sendiri.

Tahun depan, ESDM memproyeksikan jumlah produksi bahan bakar nabati (BBN) alias biodiesel tahun ini sebesar 7,37 juta kiloliter (KL). "Tahun depan semoga bisa lebih baik. Kita mentargetkan bisa mencapai 7,37 juta kiloliter," tegas Rida.

Ia mengatakan selain bisa meningkatkan serapan dalam negeri, pemerintah juga hendak meningkatkan pemanfaatan BBN dengan menggenjot ekspor. Namun, Rida tak menampik masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam penyaluran biodiesel ini. Sebab, kemarin sempat ada masalah pengiriman dan persoalan lainnya yang menjadi catatan evaluasi.

"Sebanyak 6,2 juta targetkan B20, produksi kan 12 juta kl, yang plot 50 persen lebih. Sisanya kita dorong utk diexpor utk tingkatkan devisa. Dalam negeri itu utk penggunaan energi (B20). Perkembangannya masih terkendala di lapangan. Kamis ini kembali menko mau evaluasi," ujar Rida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement